AKSI PANGGUNG; Drum Band Gempita Persada Kids TK Kecamatan Kaliwungu saat melakukan aksi panggung dalam acara Festival Gebyar Pendidik dan Anak Usia Dini Kecamatan Kaliwungu pada Februari 2019. (*)
|
Klikfakta.com, KUDUS – Taman Kanak-kanak (TK) Kecamatan Kaliwungu menemukan cara pengajaran yang tepat sehingga menjadikan anak betah belajar di sekolah. Melalui media tersebut membuat anak senang dan guru pun ikut senang selama proses pembelajaran berlangsung.
Kepala TK Kaliwungu, Betty Prihartini mengatakan media pembelajaran interaktif merupakan hasil kreativitas para guru dalam mengajar yang disesuaikan dengan kurikulum yang ada. Sehingga anak tidak merasa jenuh selama di sekolah.
“Apalagi ditunjang dengan lingkungan yang rindang dengan udara sejuk. Sehingga terkadang tidak terasa dalam mengajar, tahu-tahu sudah siang dan anak-anak sudah dijemput oleh orang tua,” katanya, Rabu (23/9/2020).
Media pembelajaran interaktif berpusat pada keingintahuan anak sehingga anak fokus dan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan. “Anak jadi senang dan guru pun senang. Anak jadi betah belajar selama pelajaran di sekolah berlangsung,” ujarnya.
Sementara itu, semenjak pandemi melanda termasuk di bidang pendidikan dengan ditiadakannya pembelajaran tatap muka, para guru harus memutar otak agar pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah (BDR) tetap tidak membosankan bagi anak.
TK yang berdiri pada 15 Juni 2013 yang awalnya sebagai PAUD rintisan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olah Raga (Disdikpora) Kabupaten Kudus dan diupayakan penuh oleh UPT Kecamatan dan Camat Kaliwungu ini memberlakukan daring dan luring.
Lembaga yang tahun ini mendapat kepercayaan masyarakat Kecamatan Kaliwungu untuk mengajar sebanyak 138 murid ini mengaku banyak kendala saat memberlakukan BDR. Sehingga pembelajaran belum bisa optimal.
“Murid kami untuk usia 4-5 tahun kita bagi dalam tiga kelas. Sedangkan untuk usia 5-6 tahun kita bagi juga tiga kelas. Setiap kelas kita dapati 5-6 murid yang orang tuanya tidak memiliki android. Belum lagi banyak yang mengeluh biaya menjadi double. Sehingga pembelajaran terutama lewat video menjadi kurang optimal,” terangnya.
Sedangkan tantangan bagi guru, lanjutnya, harus berpikir keras membuat video pembelajaran semenarik mungkin. Disisi lain pekerjaan guru menjadi lebih banyak beserta pengeluaran yang juga ikut meningkat.
“Selain daring kita juga menyiapkan luring dimana materi yang sudah kita cetak diambil setuap hari Senin dan menjadi materi pembelajaran selama seminggu kedepan. Saat mengambil materi anak kita beri penjelasan singkat agar dapat memahami materi pelajaran yang akan dijalaninya.” tuturnya.
Meski melalui daring dan luring, Betty menyebutkan, bahwa pembelajaran yang diberikan tetap harus memenuhi enam aspek perkembangan yang meliputi moral dan nilai agama, motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, seni dan ketrampilan hidup.
TK yang beralamat di Jl. Raya Kudus – Jepara KM. 5 atau berada di lingkungan Kecamatan Kaliwungu ini memiliki prestasi bergengsi. Terutama prestasi pada lomba drum band, sempoa, mewarnai, melukis, hingga sekolah sehat.
“Prestasi yang pernah kami raih diantaranya Juara 2 Festival Drum kid’s memperebutkan piala Bupati Kendal tahun 2019. Ada juga Juara 2 Sekolah Sehat tingkat Kabupaten Kudus 2017. Hingga juara pengijauan tingkat Kabupaten Kudus juara 2 tahun 2017 dan juara 3 tahun 2018,” pungkasnya. (*)