Oleh: Itsna Yuliar Rohmah*
Indonesia merupakan negara muslim terbesar dunia. Berdasarkan data Globalreligiusfuture, penduduk Indonesia yang beragama Islam pada 2010 mencapai 209,12 juta jiwa atau sekitar 87% dari total populasi. Dengan predikatnya menjadi negara muslim terbesar di dunia maka Indonesia mendapatkan pula kuota terbanyak dalam bidang penyelenggaraan haji dan umrah yang diberikan oleh pemerintah arab saudi.
Masa tunggu ibadah haji reguler yang sangat lama, menjadikan umrah sebagai alternatif bagi orang-orang muslim yang sangat ingin berkunjung ke baitullah. Ibadah umroh menjadi sarana bagi seluruh umat muslim untuk beribadah ke baitullah dan tanah suci setiap waktu. Pada momen-momen di tanah sucilah yang sangat dirindukan umat Islam, karena di sana umat Islam bisa beribadah secara damai dan juga bisa melaksanakan ibadah-ibadah tertentu yang tidak bisa dilakukan dirumah.
Semakin meningkatnya jumlah jamaah haji plus dan umrah yang terus bertambah telah menggugah para penguasaha-pengusaha untuk bangun dan ikut andil dalam bisnis haji dan umrah, yang mana usaha ini diyakini tidak hanya sekedar bisnis melainkan juga sebagai dakwah bagi kaum muslimin. Para pengusaha baru yang latar belakangnya bukan seorang usatdz atau ahli agama pun ikut andil dalam bisnis ini, dengan menggandeng para pemuka agama bisnis ini bisa mereka jalankan dengan baik.
Persaingan perusahaan dalam bisnis haji dan umrah semakin banyak diminati masyarakat yang mempnyai jiwa-jiwa pengusaha. Hal tersebut diperlukan marketing yang kompeten yang mampu menjaring para calon jamaah haji dan umrah agar mau mendaftar di masing-masing perusahaan yang ditawarkan. Dengan banyaknya minat seseorang untuk pergi haji dan umrah maka kegiatan ini dijadikan ladang usaha atau bisnis yang prospektif. Tujuan dari penyelenggaraan ibadah haji dan umrah sendiri adalah untuk memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kepada jamaah haji, dengan mengedepankan asas keadilan, profesional, dan akuntabel adalah wujud pelayanan haji dan umrah dari setiap perusahaan.
Perusahaan harus mengetahui strategi pemasaran dan segmentasi pasar dalam setiap usaha yang dijalankan. Dibutihkan teknik pemasaran yang kompeten, dimana pengertian pemasaran adalah proses pelaksanaan kegiatan usaha perdagangan dari produsen ke konsumen berupa barang dan jasa, yang di dalamnya mengandung positioning, differentitation, dan brand.[1]
Pemasaran (marketing) merupakan sebuah konsep ilmu dalam strategi bisnis yang bertujuan untuk mencapai kepuasan berkelanjutan bagi stakeholder (pelanggan, karyawan dan pemegang saham).[2]Dalam proses marketing haji dan umrah ada strategi-strategi khusus yang dimiliki oleh biro-biro travel haji dan umrah, hal tersebut bertujuan agar para calon jamaah tertarik sehingga mempunyai keinginan membeli produk yang ditawarkan.
Indonesia merupakan negara muslim terbesar dunia. Berdasarkan data Globalreligiusfuture, penduduk Indonesia yang beragama Islam pada 2010 mencapai 209,12 juta jiwa atau sekitar 87% dari total populasi. Kemudian pada 2020, penduduk muslim Indonesia diperkirakan akan mencapai 229,62 juta jiwa[3]. Dengan predikatnya menjadi negara muslim terbesar di dunia maka Indonesia mendapatkan pula kuota terbanyak dalam bidang penyelenggaraan haji dan umrah yang diberikan oleh pemerintah arab saudi.
Masa tunggu ibadah haji reguler yang sangat lama, menjadikan umrah sebagai alternatif bagi orang-orang muslim yang sangat ingin berkunjung ke baitullah. Ibadah umroh menjadi sarana bagi seluruh umat muslim untuk beribadah ke baitullah dan tanah suci setiap waktu. Pada momen-momen di tanah sucilah yang sangat dirindukan umat Islam, karena di sana umat Islam bisa beribadah secara damai dan juga bisa melaksanakan ibadah-ibadah tertentu yang tidak bisa dilakukan dirumah.
Semakin meningkatnya jumlah jamaah haji plus dan umrah yang terus bertambah telah menggugah para penguasaha-pengusaha untuk bangun dan ikut andil dalam bisnis haji dan umrah, yang mana usaha ini diyakini tidak hanya sekedar bisnis melainkan juga sebagai dakwah bagi kaum muslimin. Para pengusaha baru yang latar belakangnya bukan seorang usatdz atau ahli agama pun ikut andil dalam bisnis ini, dengan menggandeng para pemuka agama bisnis ini bisa mereka jalankan dengan baik.
Persaingan perusahaan dalam bisnis haji dan umrah semakin banyak diminati masyarakat yang mempnyai jiwa-jiwa pengusaha. Hal tersebut diperlukan marketing yang kompeten yang mampu menjaring para calon jamaah haji dan umrah agar mau mendaftar di masing-masing perusahaan yang ditawarkan. Dengan banyaknya minat seseorang untuk pergi haji dan umrah maka kegiatan ini dijadikan ladang usaha atau bisnis yang prospektif. Tujuan dari penyelenggaraan ibadah haji dan umrah sendiri adalah untuk memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kepada jamaah haji, dengan mengedepankan asas keadilan, profesional, dan akuntabel adalah wujud pelayanan haji dan umrah dari setiap perusahaan.
Perusahaan harus mengetahui strategi pemasaran dan segmentasi pasar dalam setiap usaha yang dijalankan. Dibutihkan teknik pemasaran yang kompeten, dimana pengertian pemasaran adalah proses pelaksanaan kegiatan usaha perdagangan dari produsen ke konsumen berupa barang dan jasa, yang di dalamnya mengandung positioning, differentitation, dan brand.[4]
Pemasaran (marketing) merupakan sebuah konsep ilmu dalam strategi bisnis yang bertujuan untuk mencapai kepuasan berkelanjutan bagi stakeholder(pelanggan, karyawan dan pemegang saham).[5]Dalam proses marketing haji dan umrah ada strategi-strategi khusus yang dimiliki oleh biro-biro travel haji dan umrah, hal tersebut bertujuan agar para calon jamaah tertarik sehingga mempunyai keinginan membeli produk yang ditawarkan.
Terdapat berbagai macam pengertian strategi dari para ahli. Menurut Marus strategi didefinisakan sebagai satu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Strategi didefinisakan secara khusus sebagai tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan bedasarkan suatu pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa yang akan datang. [6]
Ada banyak sekali Jenis strategi[7]. Goerge A. Steiner menjelaskan bahwa tidak ada klarifikasi atau pengelompokkan strategi yan diterima secara umum. Namun, strategi dapat dilakuk daan penggolongan menurut simensi strateginta, yaitu”
a. Klarifikasi bedasarkan luang lingkup yaitu strategi dapat lebih luas atau lebih semoit sesuai pemahaman.
b. Klarifikasi bedasarkan hubungan dengan tingkat organisasi yaitu strategi yang bedasarkan pada jenjang setiap devisi yang memiliki strateginya masing-masing dan merupakan cabang dari strategi utama sebuah perusahaan.
c. Klarifikasi bedasarkan keterkaitan strategi dengan sumber material atau bukan material yakni dengan melihat bentuk fisik seperti SDM yang tersedia atau gaya manajemen, pola fikir atau filsafah perusahaan
d. Klarifikasi bedasarkan tujuan dan fungsi sebagai contohpertumbuhan adalah sasaran utama dari kebanyakan perusahaan dan terdapat banyak strategi yang dapat dipilih untuk menjamin pertumbuhan tersebut.
e. Klarifikasi bedasarkan srategi pribadi manajer. Semakin tinggi tingkat manajer, semakin penting artinya strategi ini di kehidupan organisasi.
Sementara tipe strategi, David (2001) mendefinisan beberapa tipe strategi yang dapat dikejar perusahaan. Dan ada beberapa tipe strategi:
a. Strategi Integrasi
1) Strategi intregase ke depan
Usaha untuk memperoleh kepemilikan atau kendali yang lebih besar.
2) Strategi intregase ke belakang
Mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besat atas pemasok perusahan.
3) Strategi integrase horizontal dan vertikal
Mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pesaing perusahaan. Sedangkan vertical memungkinkan sebuah perusahaan memperoleh kendali atas distributor, pemasok, dan pesaing.
b. Strategi Intensif
1) Strategi penetralia pasar
Mengusahakan peningkatan pangsa pasar untuk produk yang ada di pasar saat ini melalui upaya pemasaran ynag sangat besar.
2) Strategi pengembangan pasar
Mengenalkan produk atau jasa saat ini ke wilayah-wilayah geografis yang baru
3) Strategi pengembangan produk
Mengupayakan peningkatan penjualan dengan cara memperbaiki prod[8]uk yang ada saat ini agar tambah menarik.
c. Strategi Diversifikasi
Ada dua tipe umum strategi diversifikasi yaitu, terkait dan tidak terkait. Bisnis terkait apabila nilai rantai bisnis memiliki kesesuaian strategic lintas bisnis yang secara dengan kompetitif. Bisnis yang tidak terkait adalah tidak memiliki kesesuaan lintas bisnis secara kompetitif.
d. Strategi Defensif
Selain integrase, intensif dan diversifikasi, perusahaan juga dapat melakukan penciutan, divestasi, dan likuidasi. Penciutan terjadi apabila perusahaan melakukan pengelompokan ulang melalui penguranagn biaya dan aset untuk membalik penjualan dan laba yang menurun.
Sedangkan pemasaran (marketing) merupakan sebuah konsep ilmu dalam strategi bisnis yang bertujuan untuk mencapai kepuasan berkelanjutan bagi stakeholder(pelanggan, karyawan dan pemegang saham).[9] Marketing ialah suatu rangkaian kegiatan untuk memenui kebutuhan dan kepuasan kosumen. Caranya dengan membuat produk, menentukan harganya, tempat penjualannya dan mempromosikan produk tersebut kepada kosumen.
Marketing adalah suatu rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memasarkan produk, baik barang ataupun jasa, dengan berbagai cara agar produk tersebut disukai dan digunakan oleh khalayak luas. Pengertian marketing yang lain adalah perpaduan berbagai aktivitas yang saling terkait dimana tujuannya untuk mengetahui kebutuhan konsumen atau pasar. Dengan adanya informasi tersebut maka perusahaan dapat menciptakan atau mengembangkan suatu produk, harga, pelayanan, dan promosi agar kebutuhan pasar tersebut terpenuhi dan perusahaan mendapatkan keuntungan. [10]
Pemasaran[11] merupakan salah satu upaya bagaimana ide atau pokok atau jasa kita dapat diterima oleh orang-orang yang menjadi sasaran atau target (pasar). Penyampaian ini bertujuan agar produk atau ide atau jasa kita dapat ditangkap oleh pancaindra target. Pancaindra target tergerak untuk melihat, merasakan, tertarik, dan membeli dari produk atau ide atau jasa yang kita tawarkan.
Sebenarnya konsep pemasaran secara sederhana adalah adanya perusahaan, produk, karyawan dan konsmen. Inti dari konsep pemasaran adalah ketka perusahaan memproduksi suatu produk baru, elibatkan karyawan, mendistribuskan produk baru, melibatkan karyawan, mendistribusikan prosuk tersebut sampai ke konsumen, dan kosumen merespons baik adanya produk itu, maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang besar. Dalam pemasaran sendiri terdapat tiga komponen penting, yaitu:
a. Pemasaran Internal
Pemasaran ini terjadi di dalam perusahaan mulai dari top manajemen sampai ke level rendah. Ketika perusahaan meluncurkan produk baru, perusahaan akan meyakinkan kepada karyawan bahwa produk ini mempunyai manfaat dan dapat meningkatkan kualitas hidup karyawan.
b. Pemasaran Ekstrernal
Pemasaran ini terjadi antara perusahaan ke konsumen di mana perusahaan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Semakin tinggi permintaan kosumen, perusahaan akan mendapatkan keuntungan yag besar. Semakin rendah permintaan konsumen, perusahaan tidak akan mendapatkan keuntungan alias rugi.
c. Pemasaran Interaktif
Merupakan pemasaran secara langsung antara karyawan dengan konsumen.
1. Strategi Pemasaran[12]
Strategi pemasaran akan di buat tim pemasaran yang akan dilakukan untuk mewujudkan maksud dan tujuan perusahaan. Tim ini biasanya terdiri dari direktur pemasaran, manajer pemasaran, dan brand/produk manajer. Karena pentingnya penyusunan strategi ini, maka penyusunannya harus benar-benar sesuai dengan visi, misi, dan motto perusahaan.
Strategi pemasaran merupakan pedoman utama bagi perusahaan dalam penjualan dan pendistribusian produk ke konsumen. Sukses dan tidaknya suatu penjualan ditentukan oleh strategi pemasaran yang dibuat. Strategi ini meliputi Segmentasi, Targetting, dan positions (Titk Wijayanti, 2003).
a. Segmentai
Merupakan target konsumen potensial, maksudnya produk-produk baru dapat diluncurkan tepat sasaran pada konsumen yang benar-benar membutuhkan dan memerlukan produk tersebut.
b. Targetting
Merupakan kegiatan memilih dan menilai satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki. Tujuan dari penentuan target ini adalah memberikan kepuasan bagi konsumen. Ketika konsumen puas, maka permintaan akan produk tersebut semkin meningkat, dengan meningkatnya permintaan maka keuntungan perusahaan juga mengalami peningkatan.
c. Positioning atau penenmpatan
Adalah proses bagaimana produk tersebut mendapat tempat tersendiri di hati konsumen, produk tersebut menjadi top of mind. Walaupun sudah banyak produk pesaing, konsuen tetap percaya pada produk tersebut sehingga produk ini tak dapat digantikan posisinya di hati maupun pikiran konsumen.
A. Strategi Marketing HTK Tour And Travel Cabang Kudus
Perusahaan didirikan selalu mempunyai tujuan agar tetap hidup dan berkembang. Tujuan bisa tercapai jika ada usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan/ laba. Mencari dan membina langgangan serta usaha menguasai pasar, adalah sebuah cara yang dilakukan perusahaan untuk mempertahakan dan meningkatkan penjualan perusahaan. Strategi yang tepat adalah kunci dari sebuah perusahaan untuk memasarkan produkya agar diminati objek sasaran perusahaan.
Metode analisis SWOT adalah metode yang digunakan penulis untuk mengungkap 4 sisi pemasalahan dalam strategi marketing yang ada di HTK Tour And Travel Cabang Kudus. Dengan adanya 4 faktor yang ada di dalam analisis SWOT ini menjadikan sebuah perusahaan lebih mudah untuk mencapai visi dan misinya. Analisis SWOT pertama kali dipekenalkan oleh Albert S Humphrey pada tahun 1960-an dalam memimpin proyek riset di Stanford Research Institute yang menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.[13]
“jadi strategi yang digunakan PT. HTK Tour and Travel adalah memperbanyak marketer dan memperbanyak link dengan orang-orang yang berpengaruh di daerah-daerah tertentu. HTK Tour and Travel cabang Kudus tidak hanya berfokus di wilayah Kudus saja, namun juga di daerah blora, pati, puwodadi dan sekitarnya. Dengan menggandeng orang-orang terpercaya di daerah masing-masing penjualan produk umrah HTK Tour and Travel bisa berkembang dengan baik. Selain itu melalui Facebook yang bekerjasama dengan ISK (info seputar Kudus) adalah strategi yang digunakan HTK Tour and Travel untuk memperkenalkan produk perusahaan.”
Dari hasil wawancara di atas, penulis menganalisis bahwa strategi yang dijalankan oleh PT. HTK Tour and Travel ini dengan mengoptimalkan orang-orang yang berpengaruh di daerah bidikan-bidikan perusahaan. Karena dengan merekrut marketer yang bisa berpengaruh dilingkungannya maka akan lebih memudahkan perusahaan memasarkan produk yang dijual perusahaan. Ketika marketeryang berpengaruh menceritakan produk yang dijualnya maka akan banyak pendengar yang penasaran dan tertarik dengan produk yang diceritakannya tadi.
Analisis SWOT perlu dilakukanan oleh marketer pada PT. HTK Tour and Travel Cabang Kudus agar tercapai visi, misi serta tujuan perusahaan, analisis tersebut juga bertujuan untuk mengukur kekuatan dan kelemahan guna mengambil keuntungan dari adanya peluang dan menghindari ancaman-ancaman yang menganggu visi, misi dan tujuan perusahaan.
a. Kekuatan (strenght)
Seorang marketer harus mengetahui kekuatan yang dimilikinya, karena akan menjadi keuntungan baik untuk diri sendiri maupun perusahaan. Adapaun kekuatan marketer yang dimiliki oleh marketer PT. HTK Tor and Trevel Cabang Kudus untuk meningkatkan penjualannya adalah :
1. Mempunyai kharisma yang kuat baik dalam penampilan maupun tutur bahasa ketika berbicara dengan calon jamaah, sehingga mampu menarik perhatian konsumen.
2. Memeiliki kekuatan kepercayaan dari masyarakat karena marketer HTK Tour and Travel Cabang Kudus kebanyakan dari pihak-pihak berpengarus di daerah masing-masing. Dengan melalukan pendekatan secara emosional kepada para calon jamaah akan mempermudah marketer memikat hati untuk bergabung pada produk yang ditawarkannya.
3. Mampu memberikan informasi dan bertanggung jawab atas tugasnya selaku marketer yang berkompeten.
b. Kelemahan (Weekness)
Kelemahn-kelemahan yang dimiliki marketing HTK Tour and Travel Kudus :
1. Minimnya fasilitas yang diberikan kepada marketer
2. Kurangnya control atas media
c. Peluang (Opportunity)
Peluang yang bisa dicapai Marketer dalam meningkatkan penjualan produk umrah di HTK Tour and Travel adalah :
1. Semakin meningkatnya keinginan masyarakat untuk menjalankan ibadah umrah
2. Semakin meningkatnya pendaftar umrah di HTK Tour and Travel Kudus
3. Semakin meluasnya informasi mengenai produk umrah dan Haji plus yang ditawarkan HTK Tour and Travel Cabang Kudus.
d. Ancaman (Threat)
Ancaman merupakan keadaan yang tidak menguntugkan. Adapun beberapa ancaman yang dapat menggaggu keberhasilan marketer dalam meningkatkan jumlah pendaftar HTK Tour and Travel cabang Kudus diantaranya :
1. Semakin banyaknya jumlah biro penyelenggara ibadah umrah (PPIU)
2. Persaingan harga yang cukup ketat antar biro-biro perjalanan haji dan umrah.
Persaingan perusahaan dalam bisnis haji dan umrah semakin banyak diminati masyarakat yang mempnyai jiwa-jiwa pengusaha. Hal tersebut diperlukan marketing yang kompeten yang mampu menjaring para calon jamaah haji dan umrah agar mau mendaftar di masing-masing perusahaan yang ditawarkan. Tujuan dari penyelenggaraan ibadah haji dan umrah sendiri adalah untuk memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kepada jamaah haji, dengan mengedepankan asas keadilan, profesional, dan akuntabel adalah wujud pelayanan haji dan umrah dari setiap perusahaan.
Perusahaan harus mengetahui strategi pemasaran dan segmentasi pasar dalam setiap usaha yang dijalankan. Dibutihkan teknik pemasaran yang kompeten, dimana pengertian pemasaran adalah proses pelaksanaan kegiatan usaha perdagangan dari produsen ke konsumen berupa barang dan jasa, yang di dalamnya mengandung positioning, differentitation, dan brand.
Pemasaran (marketing) merupakan sebuah konsep ilmu dalam strategi bisnis yang bertujuan untuk mencapai kepuasan berkelanjutan bagi stakeholder(pelanggan, karyawan dan pemegang saham). Dalam proses marketing haji dan umrah ada strategi-strategi khusus yang dimiliki oleh biro-biro travel haji dan umrah, hal tersebut bertujuan agar para calon jamaah tertarik sehingga mempunyai keinginan membeli produk yang ditawarkan.
Metode analisis SWOT adalah metode yang digunakan penulis untuk mengungkap 4 sisi pemasalahan dalam strategi marketing yang ada di HTK Tour And Travel Cabang Kudus. Dengan adanya 4 faktor yang ada di dalam analisis SWOT ini menjadikan sebuah perusahaan lebih mudah untuk mencapai visi dan misinya
3. Semakin banyaknya jumlah biro penyelenggara ibadah umrah (PPIU)
4. Persaingan harga yang cukup ketat antar biro-biro perjalanan haji dan umrah.
Persaingan perusahaan dalam bisnis haji dan umrah semakin banyak diminati masyarakat yang mempnyai jiwa-jiwa pengusaha. Hal tersebut diperlukan marketing yang kompeten yang mampu menjaring para calon jamaah haji dan umrah agar mau mendaftar di masing-masing perusahaan yang ditawarkan. Tujuan dari penyelenggaraan ibadah haji dan umrah sendiri adalah untuk memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kepada jamaah haji, dengan mengedepankan asas keadilan, profesional, dan akuntabel adalah wujud pelayanan haji dan umrah dari setiap perusahaan.
Perusahaan harus mengetahui strategi pemasaran dan segmentasi pasar dalam setiap usaha yang dijalankan. Dibutihkan teknik pemasaran yang kompeten, dimana pengertian pemasaran adalah proses pelaksanaan kegiatan usaha perdagangan dari produsen ke konsumen berupa barang dan jasa, yang di dalamnya mengandung positioning, differentitation, dan brand.
Pemasaran (marketing) merupakan sebuah konsep ilmu dalam strategi bisnis yang bertujuan untuk mencapai kepuasan berkelanjutan bagi stakeholder(pelanggan, karyawan dan pemegang saham). Dalam proses marketing haji dan umrah ada strategi-strategi khusus yang dimiliki oleh biro-biro travel haji dan umrah, hal tersebut bertujuan agar para calon jamaah tertarik sehingga mempunyai keinginan membeli produk yang ditawarkan.
Metode analisis SWOT adalah metode yang digunakan penulis untuk mengungkap 4 sisi pemasalahan dalam strategi marketing yang ada di HTK Tour And Travel Cabang Kudus. Dengan adanya 4 faktor yang ada di dalam analisis SWOT ini menjadikan sebuah perusahaan lebih mudah untuk mencapai visi dan misinya.
*Penulis adalah Mahasiswa Prodi Manajemen Dakwah IAIN Kudus
[1] Kurniawan, Arief Rakhman, Dasar-dasar Marketing, (Yogyakarta : QUADRANT, 2018), hal. 4
[2] Ali Hasan, Marketing dan Kasus-kasus Pilihan, (Yogyakarta: CAPS, 2013), hal. 1
[4] Kurniawan, Arief Rakhman, Dasar-dasar Marketing, (Yogyakarta : QUADRANT, 2018), hal. 4
[5] Ali Hasan, Marketing dan Kasus-kasus Pilihan, (Yogyakarta: CAPS, 2013), hal. 1
[6] Dimas hendika. Analisis Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM (studi pada Batik Diajeng Solo). Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 29 no. 1 desember 2015 hal. 60
[7] Rizky Nur Fajrianto, Skripsi:”Strategi Marketing Public Relation PT. Wahana Mitra Wisata dalam Meningkatkan Penjualan Produk Umrah”, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2018). Hal. 18-19
[8] Rachmat, Manajemen Strategi, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2014).
[9] Ali Hasan, Marketing dan Kasus-kasus Pilihan, (Yogyakarta: CAPS, 2013), hal. 1
[11] Rakhman, Arief, “Dasar-Dasar Marketing” (Yogyakarta: Quadrant, 2018). Hal. 88-90
[12] Ibid. Hal. 92-94
It’s in point of fact a nice and helpful piece of information. I’m glad that you shared this helpful info with us. Please stay us informed like this. Thanks for sharing.
https://lywg.spinsmania.org/categories/babes/ – Cute Chicks