klikFakta.com, JEPARA – Menderita sebuah penyakit tidak surutkan kecintaaannya untuk terus kembangkan bakatnya dalam berkesenian. Abdul Fatah, seorang anak kecil berusia 9,5 tahun yang memiliki hobi berpuisi, banyak prestasi yang sudah diraih, diantarnya, ia pernah menjadi juara 1 pada lomba puisi untuk umum se-kabupaten Jepara pada Hari Pahlawan tahun lalu. Tidak hanya dibidang kesenian, Fatah juga termasuk siswa yang berprestasi dibidang akademik, tercatat namanya selalu masuk dalam 10 besar siswa berprestasi di sekolahnya.
Sejak umur 3 bulan, Fatah diketahui menderita penyakit hernia atau yang lebih dikenal dengan “turun berok”. Kendati demikian tidak jadi hambatan Fatah untuk terus berkarya serta torehkan prestasi dibidang akademik dan kesenian. Siswa yang masih duduk dibangku sekolah dasar pada SD Negeri 04 Mindahan tersebut dikenal sebagai sosok yang baik dan pandai disekolah. “Fatah mau jadi penyair yang hebat, kan dalam puisi Fatah bisa menyampaikan perasaan Fatah, lewat kata-kata yang tertuang dengan indah,” kata anak kedua dari tiga bersaudara milik pasangan suami istri Sholikin dan Masita itu.
Bakat dan hobi Fatah didapat sejak dua tahun lalu. Ketertarikan Fatah untuk menggeluti kesenian berawal dari Ayahnya yang juga berkecimpung pada dunia kesenian. Saat libur sekolah, ayah sering mengajak Fatah untuk melihatnya pentas. Fatah juga sering dapat undangan untuk mengisi sebuah pementasan di event-event baik di daerah dan luar daerah.
Keluarga Sederhana
Terlahir dari keluarga sederhana, tak membuat Fatah malu dan surut untuk mewujudkan mimpinya menjadi seorang penyair hebat. Ayahnya seorang tukang kayu sedangkan ibunya seorang buruh “ngamplas”. Bocah yang juga sedang mulai gemar memainkan biola dan suling itu, mengaku bersyukur dengan apa yang dimiliki sekarang. Keluarga yang lengkap dan harmonis juga membuatnya bahagia.
“Tidak perlu banyak uang dan terlahir dari keluarga yang mewah. Karna bahagia itu tidak mampu diukur dengan banyaknya uang yang kita miliki,” ungkap ayahnya saat ditemui pada sebuah pementasan bersama dengan anaknya disebuah event apresiasi seni. Lebih lanjut Sholikin mengaungkapkan, “uang memang mampu membeli segalanya, tapi bagi kami uang tidak mampu membeli kebagaiaan,” pungkasnya. [klikFakta.com/089]