KlikFakta.com, JEPARA – Kebaya kartini yang saat ini tengah digarab oleh Yayasan Darma Bakti Lestari (YDBL) menjadi wujud semangat perlawanan untuk emansipasi wanita.
Perwakilan YDBL, Irwansyah menuturkan kebaya kartini menunjukkan kepolosan yang bermakna keikhlasan menerima keadaan.
“Namun tidak berarti menerima begitu saja. Kartini menunjukkan semangat perlawanan tetapi dengan kelonggaran dalam kebaya yang berarti memberikan gerak bebas termasuk idenya dan aktivitasnya,” terang dia, Senin (20/5/2024).
Kartini masa muda digambarkan sebagai perempuan sangat lincah sehingga disebut ‘trinil’.
Ia menyebut, pola kebaya kartini yang longgar menunjukan perempuan diberi kesempatan lebih bebas.
Dirinya bersama tokoh lainnya berupaya kebaya kartini nasional jadi momentum warisan dunia dengan memunculkan kekhasannya.
Sementara itu, ketua MGMP Tata Busana Kabupaten Jepara, Indria Mustika menyebut, kebaya Kartini umumnya terbuat dari bahan halus seperti sutra atau brokat dengan warna-warna lembut dan elegan.
Dia membeberkan, kisi-kisi kebaya Kartini versi Ibu Biyanti Alm adalah menggunakan kain polos (katun) dengan lengan licin.
“Panjang lengan melebihi pergelangan tangan dengan lebar bahu lebih turun. Panjang kebayanya sampai di bawah panggul daan tidak membentuk badan,” kata dia.
Kebaya kartini memiliki kupnat atau sekeng serta tanpa kancing sehingga menggunakan peniti emas.
“Kebaya kartini menggunakan renda air dan model kebaya ke bagian bawah berbentuk lurus,” ujar Indria.