KlikFakta.com, PATI – Nama Kabupaten Pati kembali hangat dibicarakan masyarakat usai peristiwa tawuran antar pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang menyebabkan salah satu siswa harus dirawat intensif di rumah sakit.
Tindakan anarkis itu terjadi antara pelajar SMK Tunas Harapan dan SMKN 2 Pati pada Jumat (9/5/2025) siang di Jalan Pati-Gembong, Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati.
Salah satu yang menyoroti peristiwa ini adalah Kartina Sukawati anggota DPRD Jawa Tengah fraksi Demokrat.
Dari keterangan yang diterima KlikFakta.com pada Sabtu (10/5/2025), ia mengaku menyesalkan aksi tawuran yang membuat Pati lagi-lagi viral dan jadi sorotan.
Ia meminta sekolah, orang tua, dan elemen masyarakat mulai memperhatikan para remaja dan siswa agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
“Jadi jangan sampai Pati itu hanya nggone (tempatnya) negatif,” ucapnya.
Kartina meminta masyarakat menjaga Pati agar tetap kondusif dan baik.
Hingga kini kasus tawuran antar pelajar masih di tahap penyelidikan pihak berwajib.
Mengingat para pelaku adalah anak-anak, Kartina ingin penyelesaian kasus ini dilakukan secepatnya baik oleh kepolisian maupun sekolah.
“Ini akan berlanjut kalau tidak diselesaikan,” kata Kartika.
Sebagai anggota Komisi E yang membidangi bidang kependidikan, pihaknya meminta semua pihak bersama-sama mencari jalan keluar permasalahan kenakalan remaja.
“Ayolah buat mekanisme apa supaya ini mulai tawuran, bullying, dan lain sebagainya ini bisa mereda dan syukur-syukur bisa hilang,” ajak Kartina.
Ia menyontohkan mekanisme mengirim anak bermasalah ke barak militer yang dilakukan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
“Bagaimana di Jawa Tengah? Mesti ada model sendiri yang disesuaikan dengan culture budaya dan situasi di Jawa Tengah,” jelasnya.
Menurut Kartika, sebatas penyelesaian di kepolisian dan pengadilan tidak akan menyelesaikan masalah. “Karena ini anak, bukan dewasa. Jadi ada teknik-teknik tertentu yang sesuai dengan culture kita,” pungkasnya.