KlikFakta.com, KUDUS – Daerah sekitar aliran Sungai Wulan kembali dilanda banjir tahunan.
Bersama Kepala BPBD Kudus, Camat Jati, dan Camat Kaliwungu, Penjabat (Pj) Bupati Kudus Herda Helmijaya meninjau beberapa titik lokasi banjir pada Jumat (24/1/2025).
Di antaranya di Dukuh Goleng dan Posko Banjir Desa Setrokalangan, termasuk juga meninjau pengerjaan kolam retensi di Desa Jati Wetan.
Ia mengatakan saat ini pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten tengah berupaya mengendalikan air melalui pengerjaan kolam retensi.
Sementara pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana juga telah mulai menormalisasi Sungai Wulan dari sedimentasi.
“Semoga dengan adanya pengerjaan kolam retensi dan normalisasi ini, air dapat dikendalikan sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya,” harapnya.
Kolam retensi Jati Wetan, yang mulai beroperasi di awal tahun 2025 terbukti efektif untuk mencegah genangan di daerah rawan banjir.
Desa Tanjungkarang, Desa Jetis Kapuan, dan Desa Jati Wetan yang sebelumnya menjadi langganan banjir kini relatif bebas dari genangan.
Pihaknya juga turut memantau debit air dari Bendung Wilalung ke kolam retensi.
Ia berharap pengelolaan debit air dapat dilakukan secara optimal untuk memastikan desa-desa rawan banjir tetap aman.
“Alhamdulillah dengan adanya kolam retensi ini dapat menjadi solusi efektif untuk mencegah genangan di daerah rawan banjir. Semoga pengelolaan debit air dapat dilakukan secara optimal untuk memastikan desa-desa rawan banjir tetap aman,” ungkapnya.
Ia menyatakan Pemerintah Kabupaten Kudus terus bekerja sama dengan pihak terkait untuk semaksimal mungkin menangani banjir melalui langkah-langkah strategis. Termasuk melalui optimalisasi infrastruktur seperti kolam retensi dan normalisasi sungai.
“Berbagai upaya akan kami lakukan untuk menangani bencana tahunan ini, tentu dengan sinergi dan kolaborasi antar pihak terkait lainnya,” ujarnya.
Mengakhiri kegiatan, Herda mengunjungi Posko Banjir di Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu untuk memastikan kebutuhan logistik warga terdampak terpenuhi.
Ia berharap kondisi banjir dapat segera surut agar aktivitas masyarakat kembali normal.
“Sementara stok kebutuhan logistik untuk masyarakat masih aman. Semoga bencana ini lekas usai dan masyarakat dapat kembali ke rumah masing-masing,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kudus Mundir, melaporkan banjir di wilayah setempat masih berdampak signifikan.
Di Kecamatan Jati, terdapat 14 pengungsi, sementara di Kecamatan Kaliwungu ada lima desa terdampak. Meliputi Desa Setrokalangan, Kedungdowo, Banget, dan Garung Kidul, dengan total warga terdampak mencapai 774 KK atau 2.539 jiwa.
Selain itu, banjir merendam 140 hektare sawah dan 112 unit rumah.
“Tentu bencana banjir ini memberikan dampak signifikan bagi masyarakat, baik itu secara ekonomi, pendidikan, hingga kesehatan,” terangnya.