KlikFakta.com, KUDUS – Kolam retensi seluas 5 hektare yang tengah dibangun di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus ditarget rampung Desember 2024 mendatang. Dengan begitu, kolam ini dapat segera berfungsi untuk mengatasi banjir.
Menurut Pj Bupati Kudus Hasan Chabibie, pembangunan kolam yang menghabiskan dana pusat sebesar Rp350 miliar itu sudah mencapai 90 persen.
Hal ini ia sampaikan saat meninjau pembangunan Kolam Retensi di Desa Jati Wetan, Minggu (24/11/2024).
“Harapannya, setelah dioperasikan banjir yang sering terjadi di Kecamatan Jati dan sekitarnya bisa diatasi dengan adanya kolam retensi yang menampung air kemudian dibuang ke Sungai Wulan,” ucap Hasan.
Menurutnya, kolam ini bisa menampung volume air yang besar.
Hasan pun optimis lembangunan kolam ini bisa selesai sesuai jadwal lantaran progres pembangunannya sudah mencapai 90 persen.
“Kolam retensi tersebut juga bisa menampung volume air yang cukup besar. Sedangkan lima unit pompa air yang tersedia juga berskala besar sudah siap. Hanya menunggu jaringan listrik agar bisa dioperasikan,” ujarnya.
Kolam ini bekerja dengan menarik genangan air di wilayah Jati ke Sungai Wulan. Melalui mekanisme ini genangan air di Jati bisa diminimalisir.
Kehadiran Pj Bupati Kudus disambut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai dan Pantai 1 Balai Besar Wilayah (BBWS) Pemali Juana Fuad Kurniawan.
PPK Sungai dan Pantai 1 BBWS Pemali Juana Fuad Kurniawan membenarkan progres pembangunan saat ini mencapai 90 persen.
“Target pembangunan selesai memang bulan Desember 2024, sehingga akhir Desember 2024 bisa dioperasikan,” ujarnya.
Fuad menjelaskan, kolam dengan luas 5 hektare ini mampu menampung hingga 200.000 meter kubik air.
Dengan demikian, kolam retensi ini mampu menampung air lebih banyak dari pada area Saluran Kencing yang hanya 7 kilometer.
“Kami sudah memperhitungkan genangan banjir tersebut, sehingga bisa masuk ke kolam. Desain pompa juga tidak terpengaruh muka air Sungai Wulan, sehingga tanpa harus menunggu elevasi Sungai Wulan turun bisa dioperasikan untuk membuang air genangan ke sungai,” ujarnya.
Sumber: ANTARA Jateng
Good