KlikFakta.com, JEPARA – Teknologi Artificial Intelligence (AI) mulai disalahgunakan untuk melakukan penipuan. Bahkan Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan ikut dicatut dalam penipuan menggunakan AI itu.
Nama Wahyu dicatut saat melakukan aksi penipuan hingga menyebabkan korban merugi sampai ratusan juta rupiah.
“Saya tidak pernah meminta-minta sesuatu kepada masyarakat. Oleh karena itu, saya imbau kepada masyarakat agar berhati-hati,” ucap Wahyu.
Ia meminta agar penerima pesan atau pihak yang dihubungi nomor tak dikenal mengatasnamakan Kapolres Jepara untuk tidak meresponnya.
Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengatakan pelaku penipuan memanfaatkan AI.
“Ada orang yang mengaku sebagai Kapolres dengan menghubungi sejumlah nomor kontak yang ada di media sosial,” ujar AKBP Wahyu, Selasa (24/12/2024).
Untuk meyakinkan korbannya, pelaku menghubungi lewat video call dengan menggunakan foto Kapolres yang diubah dengan teknologi AI.
“Pelaku menghubungi korban yang berteman dengan saya di media sosial. Kemudian video call dengan menggunakan AI,” katanya.
Selanjutnya pelaku menawarkan kepada korban mobil lelangan dari Kejaksaan, yakni mobil Pajero tahun 2020 senilai Rp. 400 juta. Namun, karena kendaraan lelangan cukup membayar seharga Rp. 250 juta.
Wahyu menyampaikan, sudah ada dua korban yang tertipu dan melakukan transfer sejumlah uang kepada pelaku. Korban pertama dari Jakarta sebesar Rp. 100 juta dan dari Yogyakarta Rp. 135 juta.
“Ada dua teman saya yang sudah menjadi korban. Teman saya dari Jakarta Rp. 100 juta dan Yogyakarta Rp. 135 juta,” ungkap AKBP Wahyu.
Untuk meyakinkan korbannya, pelaku juga meminta mereka menghubungi salah seorang yang mengaku dari Kejaksaan.
“Pelaku juga meminta mereka menghubungi nomer yang katanya adalah Kasie Kejaksaan dengan mengirim bukti transfer palsu,” kata dia.
Menurut Wahyu, dilihat dari modus operandinya, pelaku sangat profesional.
Ia menjelaskan, dari yang dialami korban di Jakarta, pelaku berani melakukan panggilan video dengan wajah kapolres. Cara berbicaranya juga memiliki kemiripan.
Mengenai hal itu, belum diketahui apakah pelaku menggunakan bantuan AI atau tidak.
Sumber: TribunBanyumas.com