Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Curah Hujan Turun, Sejumlah Wilayah di Jateng Terancam Kekeringan

Ilustrasi kekeringan (pexels)

KlikFakta.com – Curah hujan di Jawa Tengah terpantau terus turun hingga berbagai daerah terancam kekeringan.

Dilansir MetroTVNews, hingga Rabu, 10 Juli 2024, sejumlah daerah terancam kekeringan lantaran hujan tidak turun selama 31-60 hari.

Sejumlah daerah seperti Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Klaten dan Cilacap pun sudah meminta distribusi air bersih.

“Bantuan air bersih terus kita gelontorkan ke sejumlah daerah yang mulai dilanda kekeringan. Meskipun sejumlah daerah lain masih ada hujan,” kata Kepala Bidang Kebencanaan BPBD Jawa Tengah, Muhammad Chomsul.

Menurutnya, sejumlah daerah pegunungan masih terus menerima hujan. Namun curah hujan tidak merata di Jawa Tengah.

Chomsul mengaku BPBD Jawa Tengah telah menggelontorkan 332 ribu liter bantuan air bersih ke 13 desa di 9 kecamatan di empat kabupaten/kota.

Pemerintah daerah juga mulai melakukan distribusi air bersih ke sejumlah wilayah.

Secara terpisah Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Jawa Tengah Sukasno menerangkan hingga sepekan mendatang sejumlah daerah terancam kekeringan yakni Kabupaten Purworejo, Kabupaten Klaten dan Kabupaten Wonogiri. Ini karena pada daerah tersebut tidak turun hujan selama 31-60 hari.

Pihaknya memperkirakan hal serupa juga akan dihadapi oleh daerah lain.

Kecuali, lanjutnya, Pemalang bagian selatan, Pekalongan bagian selatan, sebagian besar Purbalingga dan Banjarnegara. Lalu sebagian Banyumas, Cilacap bagian selatan dan sebagian kecil Wonosobo. Wilayah ini masuk kriteria menengah (intensitas curah hujan 51-100 milimeter).

Lebih lanjut, Sukasno mengungkapkan indeks El Nino-Southern Oscillation (ENSO) yang biasanya menyebabkan kekeringan di wilayah Indonesia dalam kondisi netral pada Juni 2024. Kondisi ini bertahan terus netral hingga Juli 2024.

Sementara La Nina diprediksi dalam kondisi lemah pada Juli-Agustus mendatang. Kondisi ini membuat curah hujan tidak begitu tinggi sehingga tidak berdampak signifikan di Jawa Tengah.

“Jika La Nina dalam kondisi kuat, kondisi ini akan meningkatkan curah hujan dan berpotensi menimbulkan banjir terutama di daerah dataran rendah, bantaran sungai, dan wilayah dengan sistem drainase yang kurang memadai,” ujar Sukasno.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *