KlikFakta.com, JEPARA – Mendekati hari raya IdulAdha, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Jepara akan mengaktifkan program Juru Sembelih Halal (Juleha) untuk memastikan kehalalan dari hewan kurban.
Kepala bidang peternakan DKPP Jepara, Mudhofir, mengungkapkan bahwa program Juleha ini sempat nonaktif pada tahun 2023 lalu lantaran defisit anggaran.
“Juleha tidak masuk program anggaran lantaran Pemkab mengalami defisit anggaran tahun 2023,” kata Mudhofir, Sabtu, (4/5/2024).
Harapannya Program Juleha bisa memaksimalkan kehalalan kondisi hewan kurban di tengah maraknya penyakit yang menjangkiti hewan ternak. Seperti halnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Lumpy Skin Disease (LSD), dan antraks.
“Masyarakat yang memperoleh sertifikat Juleha bisa meminimalisir keabsahan hewan kurban,” kata dia.
DKPP mencatat, sejauh ini sudah ada belasan hewan ternak di Kabupaten Jepara yang mati karena berpenyakit. Sebanyak 13 ekor sapi yang terdata ini beredar di tiga desa, yakni di Desa Wedelan Kecamatan Bangsri, Desa Kaliaman Kecamatan Bangsri, dan Desa Menganti Kecamatan Kedung.
“Empat ekor di Wedelan, satu ekor di Kaliaman, dan delapan di Menganti,” terangnya.
Adanya program Juleha ini, bertugas untuk mengecek terkait kondisi fisik hewan ternak, kesehatan hewan, dan sah tidaknya untuk dijadikan hewan kurban.
“Banyak yang terkena penyakit, jika tidak di awasi kan bahaya,” tambah Mudhofir.
Terpisah, Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jepara, Ahmad Sahil, menanggapi bahwa langkah DKPP sudah tepat.
Menurut Sahil, meskipun kondisi pemerintah mengalami defisit, namun memastikan sah tidaknya hewan kurban juga sangat penting.
“Tentu ini untuk kemaslahatan orang banyak, sehingga perlu diprioritaskan, langkah DKPP ini patut diapresiasi,” ungkap Sahil.
Some really nice stuff on this website , I enjoy it.