KlikFakta.com, JEPARA – Banjir yang menggenangi Kabupaten Jepara membuat ribuan hektar sawah siap panen terancam gagal panen.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara mencatat, ada sekitar 3.555 hektar sawah di Jepara yang tergenang banjir sehingga terancam puso. Padahal, ribuan hektar sawah ini sudah siap panen.
“Tinggal menunggu masa panen, total ada 3.555 hektar sawah dari berbagai titik yang terendam banjir,” ungkap Diyar Susanto, Kepala DKPP Jepara, Jumat (22/3).
Bahkan luas sawah ini masih mungkin bertambah seiring banjir besar sejak 10 Maret 2024 lalu. “Dua minggu lalu masih 1.900 hektar, kemudian selang beberapa hari menjadi 2.250 hektar. Baru pada Rabu lalu sudah 3.555 hektar,” papar Diyar.
Untuk menentukan apakah areal sawah mengalami gagal panen atau tidak, DKPP memerlukan waktu kurang lebih satu minggu melakukan pengecekan dan evaluasi.
Dalam hal ini Dinas Pertanian Provinsi akan membantu melakukan pengecekan sesuai SOP (Standard Operating Procedure).
“Saat ini kami masih menunggu, paling tidak butuh -hari sampai satu minggu sesuai SOP-nya. Setelah itu, baru bisa dipastikan hasilnya,” ungkapnya.
Pihaknya juga mengajukan bantuan bibit pengganti bagi sawah puso ke bantuan bibit nasional ke APBN.
Diyar mengungkapkan, setiap hektar sawah yang puso akan memperoleh 25 kilogram bibit pengganti.
Wilayah di Jepara yang paling banyak terendam banjir adalah Kecamatan Welahan dan Nalumsari.
Sedangkan wilayah dengan persentase paling tinggi di Desa Gerdu, Kecamatan Pecangaan.
Sementara untuk wilayah Kecamatan Pakis Aji, Kembang, Keling, dan Batealit menurut Diyar terbilang aman.
“Di Welahan, hampir semua desa yang terkena banjir, sawahnya terendam, kalau di Nalumsari dua sampai desa,” urainya.