Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Film Pendek Ya Kayuku Ya Kayumu, Soroti Problem di Dunia Mebel Jepara

Nur Ithrotul Fadhilah 11/03/2024 jepara
Salah satu adegan dalam film pendek fiksi bertema ukir Jepara bertajuk Ya Kayuku Ya Kayumu (Istimewa)

KlikFakta.com, JEPARA – Jepara yang terkenal sebagai kota Ukir memacu Ladamif Films dan BEM Fadakom Unisnu Jepara menggarap film pendek fiksi bertema ukir Jepara bertajuk Ya Kayuku Ya Kayumu.

Film pendek berdurasi 10 menit itu berhasil lolos 24 finalis terbaik dalam ajang Festival Film Pendek SOS 2023 yang diadakan Indosat Oreedoo dan Narasi Tv.

Penulis Naskah dan Sutradara film, Adamifa Sobirin mengemukakan, film pendek tersebut menceritakan tentang persaingan bisnis mebel ukir di Jepara yang kurang sehat akibat kemunculan teknologi.

Adamifa menyoroti adanya hate speech atau ujaran kebencian antara pelaku bisnis mebel ukir.

“Hari ini dinamika hate speech beralih di medsos, ada yang sengaja menyerang dan membuat konten untuk menjatuhkan pesaing, film ini berangkat dari kisah nyata yang kemudian diimprovisasi,” kata Adam, Senin (11/3/2024).

Ia menyebut, persaingan bisnis mebel dan ukir sudah ada sejak dulu. Hanya saja seiring berkembangnya teknologi digital, ia melihat banyak pelaku yang kalah bersaing melampiaskan ujaran kebencian di media sosial.

Dirinya berharap, film pendek yang digarap selama satu bulan ini setidaknya bisa ditonton oleh orang banyak dan menjangkau lebih banyak masyarakat.

“Sebenarnya tujuan utamanya memang itu, supaya industri mebel terhindar dari hate speech baik online maupun offline, persaingan bisnis lebih sehat dan kepercayaan masyarakat terhadap industri mebel di Jepara semakin baik,” terang lelaki yang juga berperan sebagai Kiwir itu.

Pihaknya juga berharap, di awarding Festival Film Pendek SOS 2023 pada 14 Maret mendatang, film Ya Kayuku Ya Kayumu dapat meraih nominasi. Sehingga bisa mengharumkan kota ukir Jepara dan mengangkat kembali industri mebel di Jepara.

“Harapan nominasi pasti ada, tapi itu bonus. Harapan utamanya film ini bisa ditonton dengan skala lebih luas,” pungkas Adam.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait