KlikFakta.com, JEPARA – Badan Pusat Statistik (BPS) Jepara merilis data hasil pencacahan sensus Pertanian terbaru yang menunjukan bahwa petani milenial masih minim.
Manggus Suryono, Kepala BPS mengungkapkan, hasil sensus dari BPS bahwa pertanian di Jepara masih didominasi mereka yang berusia di atas 45 tahun. Sedangkan para petani usia muda masih sangat minim.
“Muda milenial saat ini belum banyak yang melirik sektor pertanian di Jepara,” ungkap Manggus dalam workshop indikator Statistik sosial dan Diseminasi Hasil Pencacahan Sensus Pertanian tahap I tahun 2023 Rabu (13/12/2023).
Workshop kali ini menghadirkan dua narasumber yaitu Sekretaris DKPP Jepara Sujima dan Nataniel Hadisiswoyo, selaku Kabid Pemeirntah dan Pembangunan Masyarakat Bappeda Jepara.
Berdasarkan data sensus pertanian 2023 di Jepara, jumlah petani milenial usia 27 – 42 tahun sekitar 20,02 persen. Sedangkan petani yang berusia 43-58 tahun sekitar 43,78 persen, usia 59 – 77 tahun sekitar 32,44 persen, dan usia lebih dari 78 tahun sekitar 2,74 persen.
“Sedangkan petani generasi Z atau berusia 11 hingga 26 tahun hanya sekitar 1,02 persen,” kata dia.
Sementara komoditas yang paling banyak diusahakan, untuk pertanian yaitu padi sawah (30,59 persen), ubi kayu (12,30 persen), jagung hibrida (10,61 persen), dan kacang (6,26 persen).
Untuk holtikultura yaitu pisang (11,37 persen), rambutan (9.16 persen), pisang kepok (8,28 persen), pisang raja (6,98 persen), dan durian 4,42 persen. Selain itu, untuk sebaran petani menggunakan alat mesin pertanian modern sebanyak 75,78 persen sebagian menggunakan alat tradisional 24,22 persen.
Sementara itu, Sekdin DKPP Sujima mengungkapkan luas lahan sawah tanaman pangan berdasarkan luas baku sawah (LBS) yaitu 26.425 hektare, luas lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) seluas 24.052,57 hektare, dan luas lahan cadangan pertanian pangan berkelanjutan (LCP2B), 33,48 hektare. Sedangkan jumlah petani di Jepara sebanyak 72.190 orang.