KlikFakta.com, JEPARA – Japara Poster Syndicate dan Prodi DKV Unisnu menggelar pameran poster bertajuk “Environmental Justice” pada Rabu (27/12/2023) hingga Jumat (28/12/2023) di Galeri Saintek Unisnu.
Dalam pameran tersebut terdapat 15 karya kolektif dari Japara Poster Syndicate dan Prodi DKV Unisnu dalam bentuk poster maupun kaos.
Perwakilan Japara Poster Syndicate, Nano Warsono mengatakan, kegiatan ini akan memakerkam karya-karya poster untuk #SAVEKARIMUNJAWA dari tahun 2020 sampai 2023.
“Karya-karya ini dibuat oleh seniman-seniman dari Jepara dan Jogja untuk mendukung gerakan mempertahankan ekosistem laut Karimunjawa dari desakan aktivitas yang merusak lingkungan, salah satunya tambak udang ilegal,” katanya.
Melalui pameran, pihaknya ingin mengingatkan kembali masyarakat Jepara untuk terus menjaga kelestarian laut sebagai bentuk tanggungjawab kepada alam dan isinya.
“Selain itu, melaui karya poster ini, kami yang bergerak dalam seni visual #artivism juga bisa terlibat dalam menyampaikan gagasan pentingnya laut dan ekosistem yang terus terjaga,” ungkap Nano.
Ia menambahkan, tajuk “Enviromental Justice” menjadi prioritas dari Japara Poster Syndicate agar Karimunjawa menjadi aset biosfer bagi Jepara.
“Menjaga laut Jepara juga berarti menjaga keberlanjutan ekosistem laut yang sehat yang akan berdampak baik juga untuk Jepara. Dari Pantai Utara sepanjang pesisiran yang mulai terkikis,” terangnya.
Ia menambahkan, aktivitas dari Japara Poster Syndicate selama ini lebih banyak di sosial media, meskipun juga ada kegiatan langsung di lapangan terutama untuk riset dan mendengarkan langsung pendapat dari komunitas terdampak.
“Pameran ini kemudian menjadi peringatan setelah hampir 3 tahun kegiatan ini berlangsung dan masih terus menyuarakan. Selain itu juga untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat Jepara untuk mendapatkan feedback dari mereka. Terus berbagi ruang hidup dalam Semesta,” ujar dia.
Ketua pelaksana pameran, Faiq Dzaky Pratama menyampaikan, adanya pameran menjadi bentuk mengawal keadilan lingkungan, tumbuhan, air, tanah mempunyai hak untuk mendapatkan tempat dan perlakuan yang baik.
“Ini adalah riak-riak kecil yang terus bergerak di antara arus besar eksploitasi alam yang terus berlangsung. Riak-riak kecil yang akan selalu ada, tumbuh dan bertemu dengan banyak riak-riak lain,” katanya.
Sementara itu, sekertaris umum Dewan Kesenian Daerah (DKD) Jepara, Rhobi Sani mengapresiasi penyelenggaraan pameran poster.
“Poster memiliki peran luar biasa dalam menciptakan semangat. Poster memiliki peran penting tujuan untuk mengubah keadaan, tidak hanya soal kritik semata,” katanya.
Ia turut berpesan agar ke depan pameran poster tak hanya mengenai isu lingkungan, tetapi juga mengangkat soal pemajuan kebudayaan.
“Pemajuan budaya termasuk dalam amanat musyawarah nasional Dewan Kesenian Daerah. Pasalnya, Jepara belum memiliki Peraturan Daerah (Perda) Pemajuan Kebudayaan,” ungkap dia.