Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Kesenian Barongan Khas Blora Gaet Anak Muda Lestarikan Budaya

Mahasiswa IAIN Kudus kelompok KKN IKMB 032 Desa Ngrambitan berfoto bersama Kang Pri pelestari Barongan Blora melalui sanggar “Manunggal Roso” (Foto: Dok kelompok KKN IKMB 032)

KlikFakta.com, BLORA – Mahasiswa IAIN Kudus kelompok KKN IKMB 032 Desa Ngrambitan menelisik kesenian barongan khas Blora yang populer di pedesaan Blora.

Kegiatan ini berlangsung pada Selasa (12/9/2023) di Desa Ngrambitan, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora.

Kesenian barongan pasti sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat umum. Salah satunya adalah Reog Ponorogo yang menampilkan ragam aksi dan atraksi unik dan khas.

Namun, kesenian barongan tidak hanya ada di Ponorogo, Jawa Timur saja. Kabupaten Blora, Jawa Tengah, khususnya di Desa Ngrambitan, Kecamatan Japah juga memiliki kesenian barongan yang khas.

Seni barongan cukup populer di kalangan masyarakat pedesaan Blora, khususnya di Desa Ngrambitan yang memiliki Sanggar Barongan cukup terkenal dengan nama “Manunggal Roso”.

Nama “Manunggal Roso” memiliki arti menyatukan rasa. Yakni menyatukan rasa antara masyarakat satu dengan masyarakat yang lain.

Supriyanto atau yang biasa dipanggil Kang Pri Ketua Sanggar Seni Barongan Manunggal Roso bertekad kuat membuat kesenian barongan kembali jadi kesenian yang bisa ditampilkan dan dilestarikan anak-anak muda.

“Awal mula saya mendirikan grup seni barongan ini secara spontan, dalam artian saya tidak memiliki jiwa seni yang diwariskan oleh orang tua saya dulu”, ujar Kang Pri.

Berawal dari kesukaannya mengoleksi berbagai jenis barongan, ia kemudian berniat mendirikan sanggar seni barongan agar dapat lestari kembali.

Di dalam seni barongan tercermin sifat-sifat kerakyatan dari masyarakat Blora. Seperti spontanitas, kekeluargaan, kesederhanaan, dan keberanian yang berlandaskan kebenaran.

Siapa saja bisa memainkan kesenian barongan. Mulai dari kalangan anak-anak maupun dewasa dengan tetap menjaga komitmen nilai-nilai dalam kesenian barongan.

“Sejak pendirian Sanggar ini, anak-anak usia SD sudah banyak yang ikut dan hal itu berlanjut hingga saat ini”,demikin ujar Kang Pri.

Kesenian barongan manunggal roso biasanya ditampilkan dalam bentuk tarian kelompok yang menggambarkan keperkasaan gerak seekor singa raksasa.

Dalam pementasannya kesenian barongan ‘manunggal roso’ umumnya menggunakan iringan alat musik tradisional seperti kendang, dan gamelang.

Seiring perkembangan zaman, ada penambahan beberapa instrumen modern, yaitu berupa drum, terompet, kendang besar dan keyboard. Terkadang dalam beberapa pementasan juga sering dipadukan dengan kesenian campur sari.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *