KlikFakta.com, JEPARA – Bencana banjir yang sebelumnya melanda Jepara membuat beberapa lahan pertanian mengalami gagal panen. Wahasil, para petani pun perlu bantuan pemerintah untuk memulihkan persawahan sekaligus produksi padi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko, mengungkapkan rencananya pencairan bantuan lahan puso yang akan segera dilakukan.
Petani yang mendapat bantuan harus menggunakannya untuk budidaya sehingga produksi yang sempat terganggu bisa pulih kembali.
Hal tersebut ia sampaikan kepada para camat dan petinggi di Jepara dari wilayah terdampak dalam rapat koordinasi di Gedung OPD Bersama Kabupaten Jepara, Rabu (14/6/2023) pagi.
Edy menjelaskan, berdasar pendataan oleh BPBD Kabupaten Jepara, dampak bencana banjir yang berakibat puso terjadi pada 1723 hektare lahan padi. Semuanya sedang dalam masa produksi musim tanam pertama.
Lahan itu berada di 50 desa dan 1 kelurahan yang tersebar di 11 kecamatan.
Ia mengatakan, bantuan untuk mengatasi lahan gagal panen berasal dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Nilainya masing-masing Rp8 juta per hektare,” kata Sekda.
Pencairan bantuan akan melalui dua tahap. Yakni pada awal masa tanam pengganti. Kemudian di tengah masa budidaya untuk menangani pelambatan produksi padi yang puso akibat banjir.
“Total luas lahan itu berada dalam areal budidaya 85 kelompok tani,” tambah Edy Sujatmiko.
Dia meminta seluruh petinggi dan lurah di wilayah kelompok tani penerima bantun ikut mengawasi agar penggunaan bantuan sesuai sasaran.