KlikFakta.com – Sungguh bejat aksi kepala sekolah (kepsek) dan guru pendidikan Agama Islam (PAI) di Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kecamatan Baturetno, Wonogiri. Dua sosok yang harusnya mengayomi dan mendidik itu menjelma jadi predator seksual.
Tak main-main, korban aksi bejat kepsek (M) dan guru PAI (Y) itu mencapai 12 siswa perempuan.
Kepala Bidang Pemberdayaan dan Perlindungan Anak Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB P3A) Wonogiri, Indah Kuswati membenarkan kejadian itu.
“Semua korban siswa perempuan di madrasah tersebut. Sedangkan kedua pelaku semua laki-laki,” kata Indah, melansir Solopos.com, Minggu (28/5).
Semula, DPPKB P3A Wonogiri menerima laporan kejadian itu pada Jumat (26/5). Beberapa orang tua korban melapor ke kepala desa dan camat setempat. Kemudian laporan mereka diteruskan ke dinas.
Kepala Dinas DPPKB P3A Wonogiri, Mubarok mengungkapkan, awalnya hanya dua orang tua korban yang melapor. Namun setelah pendalaman kasus, rupanya korban mencapai 12 anak.
“Ini masih proses pendalaman. Tindakan itu dilakukan di ruang kelas dan ruang guru,” katanya.
Pihaknya belum mengetahui sejak kapan para pelaku mencabuli korban.
Sedangkan dari 12 korban itu, baru tiga anak yang sudah menjalani pemeriksaan.
Kebanyakan korban adalah siswa kelas IV dan V. Mirisnya, perbuatan bejat itu hampir setiap hari dilakukan pelaku.
Salah satu korban, kata Mubarok, mengaku mendapat ancaman dari pelaku.
“Salah satu korban ada yang mengaku diancam nilainya akan jelek jika dilaporkan (kasus pencabulan,” katanya.
Sumber: Solopos, detikJateng