KlikFakta.com, JEPARA – Tradisi baratan kembali digelar di Desa Kriyan, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara untuk menyambut datangnya bulan ramadhan.
Serangkaian acara dimulai pada tanggal 6 Maret- 12 Maret 2023, dari pembacaan yasin sebanyak 3 kali, sholat hajat, khataman alquran, hingga puncaknya yakni arak-arakan. Ratusan warga memadati sekitaran Masjid Al-Makmur pada acara puncak arak-arakan Baratan pada Minggu (12/3/2023).
“Kita sudah mulai acara pas Nisfu Sya’ban. Kami ada rentetan acara. Kemarin sekitar 313 kali masyarakat dan santri. Terus ada khataman Quran,” ungkap salah satu tokoh masyarakat Kriyan, Muhammad.
Mengusung tema “Tirto Kahuripan”, Tokoh Agama Desa Kriyan Kyai Muhtadi, menuturkan di Masjid Al-Makmur terdapat sumur yang dipercaya dapat membawa berkah dan manfaat.
Muhammad menambahkan diusungnya tema tersebut agar masyarakat tahu bahwa ada peninggalan Ratu Kalinyamat yang mungkin tidak akan hilang.
Ia menjelaskan tradisi baratan berasal dari kata “bara’ah”. Namun karena orang jawa tidak bisa mengucapkannya, akhirnya menjadi “baratan”.
Baratan yang dilaksanakan pada malam Nisfu Sya’ban mempunyai nama lain lailatul bara’ah berarti malam pembebasan dari dosa-dosa manusia yang mau bertaubat.
Muhammad menerangkan memasuki bulan Ramadhan, diharapkan masyarakat akan terbebas dari segala kemaksiatan, sehingga menjalani Ramadhan dengan semangat.
Arak-arakan tersebut memiliki formasi adanya peraga Ratu Kalinyamat, pasukan sapu jagat, wali kutub, prajurit, dayang, pembawa puli, dan lain-lain.
Mengenai pemeran Ratu Kalinyamat, ia menjelaskan itu merupakan bentuk kearifan lokal karena menggbungkan agama dan budaya.