KlikFakta.com – Lebih dari satu miliar umat muslim di seluruh daerah di penjuru dunia menunaikan ibadah puasa Ramadan. Dengan adanya perbedaan siang dan malam, beberapa umat muslim bisa menikmati waktu puasa yang pendek.
Namun bagi beberapa umat muslim, puasa bisa jadi menantang karena durasinya yang terlampau lama.
Bahkan di tahun 2019, Kota Nuuk di Greenland jadi daerah yang punya waktu puasa paling lama di seluruh penjuru dunia, yakni 21 jam. Mereka hanya punya waktu 3 jam untuk buka, sholat Magrib dan Isya, terawih, sahur, lalu puasa lagi.
Lalu bagaimana dengan tahun ini?
Rupanya, Kota Nuuk masih memegang predikat daerah dengan waktu puasa terlama. Tahun ini, durasi puasa di Nuuk, Greenland mencapai 18 jam.
Ada pula daerah lain dengan durasi puasa relatif sama dengan Nuuk. Yakni Reykjavik di Islandia (18 jam), Helsinki di Finlandia (17 jam), Glasglow di Skotlandia (17 jam), dan Ottawa di Kanada (17 jam).
Sementara daerah dengan durasi puasa terpendek adalah Christchurch di Selandia Baru selama 12 jam. Daerah lain juga berpuasa dengan durasi yang sama, takni Puerto Montt di Chile dan Buenos Aires di Argentina yang puasnya 12 jam.
Beruntungnya bagi masyarakat Indonesia, karena daerah kita termasuk daerah dengan durasi puasa yang terbilang pendek. Sebagai contoh, Jakarta punya durasi puasa sekitar 13 jam.
Nairobi di Kenya, Karachi di pakistan, dan New Delhi di India juga berbagi durasi puasa yang sama dengan masyarakat Indonesia. Yaitu berkisar 13 jam.
Tapi masalahnya, tidak ada umat muslim yang bisa melaksanakan puasa lebih dari 20 jam selama sebulan penuh.
Untuk mereka, fatwa ulama telah membolehkan untuk menyamakan waktu puasa sama seperti kota lain. Contohnya dengan menyamakan durasi puasa di Mekah.
Sumber: the National News, Alarabiya news