KlikFakta.com – Bertepatan dengan International Women’s Day (IWD), ratusan orang yang tergabung dalam aliansi IWD Semarang menggelar aksi di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah, pada Rabu (3/8/2023).
Jaringan IWD Semarang menggelar aksi diam sebagai bentuk protes terhadap negara atas ketidakadilan gender yang ada.
Dalam siaran pers, aksi IWD ini mulai dengan pengantar dan perkenalan aksi. Kemudian berlanjut dengan penyampaian orasi tentang kondisi perempuan saat ini.
Mereka turut membeberkan data kasus kekerasan berbasis gender yang telah terjadi. Selain itu, penampilan teatrikal yang diperankan oleh penyintas turut disuguhkan dalam IWD 2023 ini.
Di akhir aksi, jaringan IWD membacakan manifesto tuntutan dalam aksi sebagai berikut:
- Negara harus mengakui pekerjaan domestik dan kerja perawatan sebagai kerja produktif yang bernilai ekonomi dan bermanfaat bagi masyarakat. Mendesak Puan Maharani untuk mengesahkan RUU PPRT, RUU Masyarakat Adat, dan hentikan diskriminasi berbasis gender dan seksualitas.
- Tolak Perppu Cipta Kerja dan cabut Omnibus Law, UU Cipta Kerja serta PP turunannya.
- Fasilitasi tempat penitipan anak (daycare) bagi anak pekerja perempuan dan ruang laktasi bagi pekerja perempuan yang menyusui.
- Implementasikan UU TPKS dengan membangun sistem perlindungan yang komprehensif di berbagai level.
- Percepat adanya aturan turunan UU TPKS.
- Ratifikasi Konvensi ILO No. 190 tentang Kekerasan Seksual di Dunia Kerja.
- Ciptakan ruang aman dan kebebasan berekspresi bagi keberagaman gender dan seksualitas di Indonesia, terkhusus di Jawa Tengah.
- Negara harus membuka ruang aktivitas aman untuk petani perempuan di Papua yang mengungsi dan menarik aparat sebagai dalangnya.
- Stop kriminalisasi dan represifitas aparat terhadap aktivis perempuan
Melansir dari Tribunjateng.com, Jaringan IWD melakukan aksi berupa teatrikal kekerasan terhadap perempuan. Aksi teatrikal berlangsung sekira 15 menit.
“Tadi ada aksi teatrikal dan aksi diam juga. Kami menuntut pemerintah agar segera dikabulkan hak-hak kami,” ungkap koordinator aksi Salsabila Dian.