Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Waspada Banjir, Petugas Terus Bersihkan Sampah di Pintu Bendung Wilalung

Kondisi Bendung Wilalung setelah dibersihkan petugas, Rabu (19/10/2022) (Foto: Tribunjateng.com)

KlikFakta.com, KUDUS – Wilayah Jawa Tengah sudah mulai sering diguyur hujan. Hal ini menjadi perhatian banyak pihak lantaran mewaspadai ancaman bencana.

Petugas penjaga pintu Bendung Wilalung di Desa Kalirejo, Kecamataan Undaan, Kudus pun mulai sibuk memantau pintu bendung yang berfungsi sebagai pengendali banjir.

Selain siaga 24 jam, petugas juga rutin membersihkan sampah yang tersangkut di pintu bendungan agar tidak menghalangi jalannya air.

Salah satu petugas operasi dan pemeliharaan pintu Bendung Wilalung, Sugeng Hartanto mengungkapkan debit air sungai akhir-akhir ini mulai meningkat. Debit air tertinggi pernah mencapai 400-600 meter kubik dengan status awas.

Meskipun begitu, lanjutnya, kondisi debit air di Bendung Wilalung sampai saat ini masih kondisi aman.

“Aktivitas debit air di pintu pengendali banjir Bendung Wilalung beberapa hari terakhir sempat naik. Karena intensitas curah hujan di wilayah Kudus dan sekitarnya tinggi,” kata dia, dilansir dari TribunJateng.com, Rabu (19/10/2022).

Setiap ada peningkatan debit air, petugas akan disibukkan dengan persoalan sampah. Menurutnya, persoalan sampah di wilayah bendung harus diatasi secara berkelanjutan.

Biasnaya, Sugeng bersama tiga rekannya mulai membersihkan sampah ketika arus bendung turun dan tenang agar tidak membahayakan.

Dirinya khawatir sampah akan menumpuk jika tidak dibersihkan secara berkala. Tumpukan sampah akan membuat air meluap dan membanjiri wilayah setempat.

“Kalau hujannya setiap hari, bisa jadi pembersihan sampah setiap hari juga. Tergantung debit air meningkat atau tidak. Kalau tidak dibersihkan rutin, sampah akan tersangku di bawah pintu bendung,” katanya.

Sugeng menyebut, pembersihan sampah masih menggunakan cara manual dengan alat seadanya yang bisa digunakan.

Jika sampah terlanjur menumpuk, kata dia, maka diperlukan bantuan alat berat untuk meringankan proses pembersihan sampah.

“Terakhir bersihkan sampah tadi pagi, total ada 4 orang menjangkau 24 jam. Kuncinya rajin dan konsisten, kalau enggak bakal tambah berat,” tuturnya.

Sementara itu, Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Ahmad Munaji mengatakan mitigasi bencana terus dilakukan menyusul potensi curah hujan yang meningkat.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan bersiap jika bencana banjir datang. Terutama bagi yang berdomisili di wilayah bantaran sungai.

“Perlunya bersiap diri untuk mengatai hal-hal yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu,” kata dia.

MM

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *