KlikFakta.com, JEPARA– Pemerintah Kabupaten Jepara menggelar acara pencanangan Gerebek Stunting di Balai Desa Sowan Lor, Kecamatan Kedung. Pj. Bupati Jepara Edy Supriyanta beserta rombongan memimpin langsung kegiatan tersebut.
Dalam kunjungannya di Desa Sowan Lor, Edy Supriyanta bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), didampingi, Asisten Administrasi Umum Sekda, Ketua Tim Penggerak PKK Eka Edy Supriyanta, dan Plt. Kepala DKK Muh. Ali.
Hadir pula Camat Kedung Tri Wijatmiko, Petinggi Sowan Lor Muh. Hadiyanto, Kepala Puskesmas Kedung I Dinoamirudin, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jepara, Kamis (14/7/2022).
Edy Supriyanta dalam sambutannya mengatakan Gerebek Stunting merupakan tindak lanjut Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Jepara.
Menurut Edy, stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dihadapi dunia saat ini yang berhubungan dengan meningkatnya resiko terjadinya kematian, daya tahan tubuh yang rendah, kurangnya kecerdasan, perkembangan otak dan lambatnya pertumbuhan mental.
Edy berharap, mulai dari Forkopimda, Kepala Perangkat Daerah, Camat, serta Petinggi ikut berperan dalam penanganan stunting di Jepara. Targetnya di 2023 tidak ada stunting lagi.
Dirinya akan mengalokasikan Anggaran Pemerintah Belanja Daerah (APBD) untuk menangani stunting.
Menurutnya, anggaran tidak menjadi beban bagi pemerintah, tetapi yang terpenting masyarakat Jepara harus sehat.
“Kita telah membentuk TPPS. Harapannya di 2023 nanti, Jepara bebas dari stunting,”tuturnya.
Sementara itu, Camat Kedung Tri Wijatmiko mengungkapkan, saat ini angka stunting di wilayahnya sebanyak 530 kasus. Pihaknya sangat prihatin dengan keadaan tersebut. Apalagi Kedung dikenal sebagai daerah pesisir yang banyak menghasilkan ikan. Tetapi kasus stunting tinggi.
Menurut dia, kegiatan ini sebagai upaya percepatan penurunan stunting dengan melibatkan mitra kerja lintas sektor.
“Kami semua sudah berusaha untuk menekan angka stunting di Kedung. Kami berharap ada dukungan dari pemerintah, sehingga dalam menurunkan angka stunting di wilayah kami bisa maksimal,”katanya.
Di sisi lain, Muh. Ali membenarkan bahwa angka tertinggi stunting saat ini ada di Kecamatan Kedung sebanyak 530 kasus. Dia menjelaskan faktor penyebab stunting diantaranya kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi dalam 1000 hari pertama kehidupan.
Selain itu, kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan gizi sebelum dan masa kehamilan. Kemudian 60 persen dari anak usia 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI eksklusif.
Lanjut Muh. Ali, anggaran yang dibutuhkan untuk menangani stunting di Jepara sebesar 5-6 miliar. Sebelumnya, dirinya melakukan pergeseran anggaran 1,3 miliar.
“Program dari Pak Pj. Bupati, kami siap mendukung. Apalagi untuk kesehatan masyarakat di Jepara,”ucapnya.
Acara dilanjutkan dengan minum susu untuk balita secara serentak. Dan juga makan makan makanan yang bergizi. Edy Supriyanta menyempatkan menyuapi balita dan memberi minum susu untuk bayi.
(FERDY)