Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Hendak Lapor ke Polisi, Remaja di Kudus Meninggal Dikeroyok Anak Punk

Captoin : foto diperankan oleh model dan foto hanya ilustrasi (KF-SR).

Klikfakta.com, KUDUS – Seorang remaja di Kudus meninggal dunia usai dikeroyok anak punk di Proliman Tanjung, Sabtu, (2/1/2021) malam. Korban diketahui berinisial MDS, 16 tahun, warga Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kudus, Jawa Tengah.

Hingga kini motif pengkroyokan MDS (16) warga Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kudus itu belum diketahui.

Kapolres Kudus, Ajun Komisaris Besar Polisi Aditya Surya Dharma mengatakan kejadian tersebut terjadi Sabtu malam, sekitar pukul 22.00 WIB. “Kejadiannya Sabtu malam lalu. Korban berinisial MDS, 16 tahun, Warga Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati,” ujarnya, Senin, 4 Desember 2020.

Malam itu, korban MDS diantar pulang oleh temannya sesama anak punk. Korban mengungkapkan jika dirinya habis dianiaya di Proliman Tanjung.

Selanjutnya, Ayah korban mengajak anaknya malorkan aksi penganiayaan tersebut ke Polsek Jati. Korban berboncengan dengan temannya, sementara Ayahnya naik motor sendiri.

“Setelah Ayah korban sampai di depan Polsek Jati. Dia tidak mendapati korban dan temannya. Ditunggu cukup lama, juga tak kunjung datang,” katanya.

Ayah korban yang panik, kemudian mencari korban di sekitar Proliman Tanjung. Di gudang kosong depan SPBU Proliman Tanjung, dia menemukan anaknya tergeletak dan dalam kondisi tidak sadarkan diri.

Korban yang mengalami luka robek pada alis kanan, akibat pukulan benda tumpul. Kemudian dibawa ke RS Mardirahayu Kudus untuk mendapatkan perawatan.

Nahas, luka berat yang diterima koban membuat nyawanya tidak tertolong. Korban meninggal dunia saat proses perawatan.

“Korban meninggal pukul 22.52 WIB,” ungkapnya.

Hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan terkait kejadian tersebut. Polisi juga masih melakukan memburu terhadap para pelaku dugaan pengeroyokan tersebut.

“Untuk pelaku masih dalam lidik (penyelidikan) tapi sudah ada yang mengarah ke orang-orang tertentu,” tuturnya.

Reporter: S Rahayu.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *