Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Bupati Jepara Andi: Tak Ada Kambing Hitam dalam Penanganan Covid-19 di Jepara

Caption : Bupati Jepara Dian Kristiandi (KF-Istimewa)

Klikfakta.com, JEPARA – Covid-19  adalah masalah bersama, yang hanya bisa ditangani secara bersama. Penanganan Covid-19, bukan menjadi tanggung jawab pemerintah semata. Semua lapisan masyarakat harus mengambil peran dan melaksanakan tanggung jawab masing-masing untuk saling menjaga, saling melindungi, dan memutus mata rantai persebaran Covid-19. hal tersebut disampaikan Bupati Jepara, Dian Kristiandi disela-sela kegiatannya, Senin (4/1/2021).

Dalam berbagai kesempatan Bupati Jepara  Dian Kristiandi sering menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat atas upaya saling menjaga dan saling mengedukasi, utamanya Satgas Jogo Tonggo. “Sebagai garda terdepan dalam mendampingi masyarakat, Satgas Jogo Tonggo telah sangat luar biasa dalam menyadarkan warga masyarakat agar dalam aktifitas sehari-hari sesuai protokoler kesehatan”. Ucap Dian Kristiandi beberapa waktu lalu dalam kegiatan monitoring jogo tonggo. 

Tidak hanya menggerakkan masyarakat, keterlibatan tokoh masyarakat dan tokoh agama juga terus dibangun pemerintah daerah dalam upaya mengedukasi masyarakat. Lewat himbauan para tokoh agama dan ulama melalui pesan video pendek, dukungan MUI dalam memberikan informasi tentang bahaya Covid-19 lewat ceramah-ceramah di masjid-masjid, serta kegiatan penegakan disiplin protokol kesehatan adalah bukti kehadiran pemerintah untuk mendampingi dan memberikan pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam berprotokol kesehatan.

Kebijakan pemanfaatan anggaran refocusing untuk pencegahan dan penanganan  Covid-19 juga tidaklah sedikit. Berdasarkan laporan dari BPKAD Kabupaten Jepara per tanggal 31 Desember 2020, dari total anggaran refokusing sebesar Rp 203 miliar telah terserap sebanyak 76,37 persen atau Rp 155 milyar. Realisasi anggaran tersebut terdiri dari anggaran bidang kesehatan dari Rp 46,6 miliar terserap 57,83 persen atau Rp 26,9 miliar. Anggaran penanganan dampak ekonomi terealisasi 79,15 persen dari Rp 6,8 miliar atau sebesar Rp 5,4 miliar. Sedangkan anggaran penyediaan JPS dari total anggaran Rp 149,5 miliar terealisasi Rp 122,6 miliar atau sebesar 82 persen. “Hampir seluruh kegiatan penanganan covid terealisasi lebih dari 90 persen. Anggaran yang belum terserap optimal ada di pos Biaya Tidak Terduga (BTT) bidang kesehatan sebesar 48,69 persen dari Rp 33,5 miliar, dan anggaran BTT JPS sebesar Rp 11 miliar yang belum terserap.” jelas Dian Kristiandi. 

Pemerintah telah bekerja cukup maksimal dalam menangani persebaran Covid-19. “Dalam kondisi sekarang, kunci keberhasilan penanganan Covid-19 adalah jangan sampai kita tercerai-berai. Kita jangan saling menyalahkan, bahkan mencari kambing hitam. Kita semua tentu merasakan kondisi yang sekarang terjadi sekarang tidak menyenangkan, untuk itu mari bersama kita atasi pandemi ini bersama-sama.” Ucap Dian Kristiandi.

Bantuan logistik Pelaku Isman


Terkait besaran Bantuan Logistik (Banlog) yang selama ini diberikan kepada pelaku Isolasi Mandiri (Isman), sejak bulan Desember 2020 kemarin pemerintah telah berencana untuk menaikkan nilai Banlog pada tahun 2021 ini. Yakni dari Rp 109 ribu menjadi sekitar Rp 160 ribu per pelaku Isman. “Peningkatan nominal tersebut nantinya akan digunakan untuk menambah volume beberapa bahan pokok. Harapannya selama Isman, kebutuhan dasar dapat terpenuhi.” Jelas Bupati Jepara. (4d1)

Editor : Ali Akbar.
Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *