KlikFakta.com, KUDUS – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kudus, mencatat terjadi infalnsi 0,42 persen di wilayah ini sepanjang Desember 2020.
Komoditas cabai merah, rawit, tomat, minyak goreng dan telur ayam ras di kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau menjadi salah satu penyumbang inflansi di Kota Kudus. Jumlah tersebut dibarengi dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 104,66.
Tak hanya komoditas di kelompok pengeluaran tersebut, sejumlah kelompok lain juga menjadi penyebab inflansi di bulan Desember 2020 lalu. Yaitu kelompok pengeluaran rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,43 persen.
Selanjutnya kelompok penyediaan makanan dan minuman restoran sebesar 0,46 persen. Kemudian kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,09 persen. Serta kelompok makanan minuman dan tembakau sebesar 1,33 peresen.
Selain itu, kelompok perlengkapan dan peralatan rumah tangga juga mengalami inflansi sebesar 0,13 persen. Kemudian kelompok tranportasi naik sebesar 0,05 persen, dan juga kelompok komunikasi, informasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.
Kepala BPS Kudus Rahmadi Agus Santosa mengatakan, untuk kelompok kesehatan dan pendidika , serta pakaian dan alas kaki masih stabil.
Meski demikian, jumalh infansi tersebut terbilang rendah dibandingkan sejumlah kota dan kabupaten pembanding lainnya.
Yang paling tinggi, lanjut dia, adalah Kota Tegal 0,56 persen dan Kota Semarang sebesar 0,49 persen. “Kudus sendiri berada di urutan ketiga dengan 0,42 persen,” jelasnya.
Di bawahnya, ada Cilacap 0,35 persen, Kota Purwokerto 0,33 persen, dan Kota Surakarya 0,32 persen.
Lanjur Rahmadi, secara nasional pada bulan Desember 2020 lalu mengalami inflansi sebesar 0,45 persen dengan indeks harga 105,68 persen.
“Sementara untuk Jawa Tengah mengalami inflansi 0,46 persen dengan indeks harga 105,51 persen,” pungkasnya.
Reporter: S Rahayu.