Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

LP Ma’arif Jepara Gelar Workshop Untuk Manajemen Madrasah dan Yayasan secara Hybrib


Klikfakta.com, JEPARA
– Pimpinan Cabang Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama Kabupaten Jepara mengadakan Workshop Upgrading Manajemen Kualitas Penyelenggaraan dan Pengelolaan Madrasah Aliyah Swasta secara  hybrid baik tatap muka dan daring di Kantor Ma’arif, Jalan Ratu Kalinyamat, Jepara  Sabtu (26/9) Kemarin.

Narasumber yang hadir tatap muka langsung di hadapan 86 kepala madrasah aliyah swasta dan ketua yayasan adalah Nusron Wahid (anggota DPR RI), Najib Hassan (Yayasan Qudsiyah Kudus), M. Habib (Kepala Kemenag Jepara).

Sedangkan yang hadir melalui zoom adalah Prof. Dr. Ali Ramdani (Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI), Dr. Abdullah Faqih (Kasubdit Kelembagaan Ditjen Pendis Kemenag RI) dan Najeela Shihab (praktisi pendidikan dan founder Sekolahmu).

Dalam pengantarnya, Ketua PC LP Ma’arif NU Jepara Fathul Huda menegaskan komitmennya untuk menyusun roadmap madrasah aliyah unggulan agar bisa menembus 7 perguruan tinggi unggulan yang berpengaruh di Indonesia.

“Untuk itu, kami menggandeng NW Indonesia Foundation yang digawangi Nusron Wahid untuk bersinergi mewujudkan hal itu, minimal di wilayah Kuramak, Kudus, Jepara dan Demak”, ujar Huda.

Sementara itu Nusron Wahid dalam brainstormingnya menyebut Setidaknya terdapat 5 permasalahan mendasar di madrasah aliyah swasta dan yayasan milik warga NU.

Pertama, pengelolaan madrasah dan yayasan apa adanya. Yang penting jalan, ada guru, ada murid dan ada kelas. Kedua, madrasah NU cenderung family centris. Yayasan dan kepala madrasahnya masih satu keluarga. Ketiga, tidak ada inovasi dan differensiasi sehingga semua berjalan lambat dan kembang kempis.Lalu keempat, tidak mempunyai publikasi yang baik, terkadang malah tidak jarang keberadaan madrasah itu diragukan. Sedangkan Kelima, manajemen aset lemah dan keenam pendanaan terbatas.

“Kelemahan ini harus kita kaji dan dicarikan solusi agar madrasah aliyah milik NU makin diminati dan bisa tembus 15 Perguruan Tinggi yang alumninya paling berpengaruh dalam pengambilan kebijakan negara”, tegas Nusron.

Editor : Ali Akbar.
Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *