Klikfakta.com, KUDUS – TK Negeri Pembina Kabupaten Kudus yang sejak berdiri mengusung program unggulan berupa pengembangan potensi anak melalui kesenian daerah, ternyata mampu membuat TK ini bersaing dan berprestasi hingga tingkat nasional.
Kepala TK Negeri Pembina Kudus, Siti Hadiyah, S.Pd.Aud mengatakan bahwa dalam menjadikan lembaga ini menjadi besar seperti sekarang perlu dilakukan kerja keras, kerja cerdas, dan kreatif.
“Banyak tantangan yang harus dilalui. Apalagi saat TK ini berdiri pada tahun 2003, ketika itu di Kudus sudah banyak TK-TK unggulan dan besar. Namun kita tetap optimis, Alhamdulillah sekarang kita bisa bersaing dengan TK-TK yang sudah ada,” katanya, kemarin (30/9/2020).
Lembaga yang menggunakan Kurikulum 2013 ini melalui program unggulan, anak diajak belajar mengenal kekayaan kekhasan dan kearifan lokal yang miliki Kota Kretek. Mulai dari ikon Kota Kudus (Menara Kudus) yang syarat akan nilai-nilai toleransi yang tinggi hingga kulinernya yang telah mendunia.
“Permainan tradisional, alat peraga, syair bahasa jawa, hingga geguritan semua ciptaan guru-guru di sini. Puluhan kreasi ciptaan guru diantaranya, Batok Kelopo, Dadi Ratu, Lindri-lindri, hingga Cunduk Menthul,” terangnya.
Yang terpenting, menurutnya, melalui kreasi guru-guru tersebut anak-anak bisa ceria dalam bermain dan target perkembangannya dapat tercapai. Bahkan melalui program ini baik anak maupun guru mampu menjadi juara tingkat nasional.
Lebih lanjut, Siti Hadiyah menyebutkan, prestasi tersebut diraih pada tahun 2008. Untuk peserta didik mendapat Juara Harapan 1 Lomba Festival Seni Nasional. Sedangkan guru berhasil meraih Juara 1 Lomba Bermain dan Bernyanyi Permainan Tradisional Porseni IGTKI Nasional tahun 2012.
“Kita juga pernah Juara 1 Pencipta Permainan Tradisional tingkat Provinsi Jawa Tengah. Juara 1 Lomba Lembaga Berkarakter tingkat kabupaten. Bahkan ada satu murid kami yang selama sekolah pernah meraih juara hingga 70 kali dari tingkat kecamatan, kabupaten, hingga provinsi. Murid-murid dan guru-guru kami semuanya berprestasi,” ungkapnya.
Tak hanya itu, TK yang berdiri di atas tanah seluas ± 3.000 meter persegi ini juga selalu langganan juara utama penghijauan. Salah satunya hal itu dikarenakan sekolah ini memiliki sebanyak 776 pohon yang tumbuh di lingkungan sekolah.
Sementara itu, TK negeri yang mendapatkan 122 peserta didik pada tahun ini harus melakukan pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah (BDR). Pembelajaran dilakukan dengan luring berupa pengambilan modul seminggu sekali dan pembelajaran daring melalui video dan whatsapp group.
“Selama pandemi kami tetap berkreasi agar pembelajaran secara BDR ini tetap membuat anak semangat dan ceria dalam belajar dari rumah. Meskipun terkadang banyak anak-anak yang sudah rindu ingin sekolah seperti biasanya,” pungkasnya.
Reporter: Nur KH
Editor : Kholidin