![]() |
Acara seminar menghidupkan kembali gagasan menjadikan Ratu Kalinyamat sebagai Pahlawan Nasional (KF-Istimewa) |
Klikfakta.com, Semarang – Upaya gagasan menjadikan Ratu Kalinyamat sebagai Pahlawan Nasional terus berlanjut ,meski pengajuan pertama pada tahun 2007 Ratu Kalinyamat masih dinyatakan sebagai mitos karena kurang didukung oleh bukti-bukti historis. Namun menurut Pengamat Pertahanan Militer, Connie Rahakundini Bakrie mengungkapkan,6 Ratu Kalinyamat adalah sosok panglima perang asal Jepara yang berani melawan penjajah indonesia.
“Menurut saya, pertama tentang serangannya ke portugis dengan membuat aliansi, dia memiliki kekuatan ekonomi, politik, militer yang kuat. Dia melampaui kekuatan di jamannya,” terangya pada acara seminar Menghidupkan kembali gagasan menjadikan Kalinyamat sebagai pahlawan nasional di Hotel6 Aston In Semarang, Selasa 26 Maret 2019.
Menurutnya Selain berani melawan penjajah, Pada abad ke 15 di masa kejayaan Ratu Kalinyamat. Jepara menjadi sumber kekuatan galangan, pertahanan dan perdagangan terbesar di Asia Tenggara.
“Jadi artinya, waktu itu belum ada BUMN PT PAL, atau departemen pertahanan, sudah mampu membuat industri seperti itu, dan kapalnya sudah seperti kapal perang induk Amerika yang bisa membawa 1000 prajurit,” tandasnya
Lebih lanjut ia mengunggkapkan bahwa Ratu Kalinyamat juga pandai dalam ilmu Politik dan Ekonomi, sebab waktu itu. Ratu Kalinyamat bisa membangun kekuatan sebesar itu karena kepandaian Ratu Kalinyamat yang mampu membangun aliansi dengan kerajaan – kerajaan yang ada di nusantara.
“Saat ini tidak mungkin, menyiapkan peperangan dengan 40 kapal dalam dua minggu. Kalinyamat sangat konsen ke perdagangan, ancaman portugis sangat terganggu, karena banyak hal yang dilakukan ratu kalinyamat,” ujarnya.
Ia berharap, dengan adanya gagasan kembali menjadikan Ratu Kalinyamat sebagai Pahlawan Nasional, Ratu Kalinyamat bisa segera mendapatkan gelar Pahlawan Nasional, supaya nantinya bisa menjadi semangat bangsa Indonesia.
“Ratu Kalinyamat bisa jadi pahlawan nasional, ini nanti bisa membuat spirit kepada kita,” bebernya.
Sementara itu, Perwakilan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Adji Hadi Prakoso berharap masyarakat atau keturunan Ratu Kalinyamat bisa mengusulkan kembali gelar pahlawan nasional, dengan bukti-bukti historis yang benar.
“Setalah usulan pertama, pengusul diberikan kesempatan kembali. Ini sdh lama dari 2007 ya, sudah cukup waktu lah untuk membenarkan. Usulan kedua merupakan usulan terakhir, sehingga usulan ini harus digarap secara, bisa dipertanggung jawabkan secara akademis, historis, maupun secara politis, kalau semua terpenuhi semoga saja bisa lancar,” jelasnya.
Adji menjelaskan, pada usulan pertama, gelar Pahlawan Nasional kepada Ratu Kalinyamat diputuskan tidak memenuhi syarat.
“Dari usulan pertama, tim kajian pusat tidak menemukan bukti fisik Ratu Kalinyamat, dalam studi akademisnya masih ke arah mitos belum historis. Harus didukung bukti lebih kongkrit lagi,” bebernya.
EDITOR : ALI AKBAR F
I loved as much as you’ll receive carried out right here.
The sketch is tasteful, your authored subject matter stylish.
nonetheless, you command get got an edginess over that you wish be delivering the following.
unwell unquestionably come more formerly again since exactly the same
nearly a lot often inside case you shield this increase.