istmewa |
Sekitar 10 warga bahkan rumahnya hanya beranjak satu meter dari tempat abrasi pada Rabu, (8/2). “Abrasi terparah ada di sekitaran 10 rumah tersebut. Tapi panjang pantai total yang terkena abrasi ada 100 meter,” kata Sungatono, salah seorang warga, sebagaimana yang dilansir dari suaramerdeka.com.
Sungatono menjelaskan bahwa selama cuaca buruk atau musim baratan ini, sudah mengikis tanah warga sampai 10 meter. Dari titik pasang air laut sebelumnya. Sekarang ini, para warga dan pemerintah desa juga sudah bersinergi untuk mengatasi abrasi yang lebih parah atau gelombang air laut yang lebih tinggi.
Sampai sekarang ini, Sungatono mengatakan bahwa para penghuni rumah belum bisa dievakuasi, dan para warga telah berbondong-bondong membuat tanggul darurat dengan tanggul dari karung berisi pasir. “Sementara ini penghuni rumah belum dievakuasi. Untuk meminimalisir abrasi lebih parah, kami membangun tanggul dari karung berisi pasir,” lanjutnya.
klikFakta / 093