Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Kepala Kerbau Dilarung ke Laut Jadi Sesaji Nelayan Jepara

KlikFakta, Jepara – Kepala kerbau dilarung ke tengah laut Jepara oleh petugas, bersama para pimpinan daerah Kabupaten Jepara, serta diiringi oleh ribuan warga, Rabu (13/7/2016). Kepala kerbau itu menjadi sesaji bagi para nelayan di Jepara. Ya, kegiatan pelarungan kepala kerbau dan aneka jenis makanan lainnya itu digelar dalam rangkaian acara pesta lomban atau pekan syawalan.

Sejak pukul 06:00 ribuan warga telah berkumpul di Tempat Pelelangan Ikan  (TPI) Ujungbatu Jepara, Jawa Tengah. Aneka makanan dan sesaji digelar di tempat yang biasa dijadikan tempat menjual ikan. Sementara, ratusan kapal dan perahu nelayan berjajar rapi di muara Sungai Wisa di sisi TPI Ujung Batu.

 Setelah tokoh masyarakat kelurahan Ujungbatu memanjatkan doa, sesaji utama berupa kelapa kerbau yang diletakan di atas miniatur kapal mini korsin diarak, dibawa menuju kapal utama, siap untuk dilarung.
Diiringi ratusan kapal dan perahu nelayan, kapal pembawa sesaji dari muara Sungai Wisa menuju perairan Pulau Panjang. Jarak yang ditempuh lebih kurang 3 mill. Tiba, di lokasi yang dituju, sesaji kepala kerbau dilarung.

 Begitu sesaji menyentuh air laut, ratusan kapal pengiring segera merangsek mendekati sesaji. Para nelayan yang turut dalam iring-iringan langsung membersihkan kapal dengan air laut di lokasi pelarungan sesaji. Tak sedikit nelayan yang mandi air laut. Masyarakat nelayan meyakini, air laut yang diambil dari lokasi pelarungan dapat mendatangkan berkah dan keselamatan.

 Bupati Jepara Ahmad Marzuqi menyampaikan, budaya tersebut sudah berlangsung lama secara turun-temurun. Masyarakat nelayan meyakini, sesaji larungan dan air laut tempat melarung dapat mendatangkan berkah dan keselamatan.

 “Dengan membersihkan kapal dan perlengkapan menangkap ikan, para nelayan hasil tangkapan ikan bisa banyak. Itu juga demi keselamatan dan kesehatan, itu sebabnya nelayan kemudian mandi di tengah laut di lokasi pelarungan,” katanya.

Sutrisno, nelayan Ujungbatu menambahkan, ritual larung kepala kerbau ini sebagai wujud ungkapan rasa syukur masyarakat nelayan atas hasil tangkapan ikan selama ini. Serta permohonan harapan agar, hasil tangkapan ikan nelayan terus melimpah. (KF-010)
Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *