KlikFakta.com – Kasus keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus menjadi sorotan publik.
Sejumlah lembaga mengeluarkan catatan jumlah siswa keracunan akibat MBG ini. Meskipun jumlahnya berbeda, namun semuanya menetapkan angka di atas 5 ribu kasus.
Menurut versi Badan Gizi Nasional (BGN), terdapat 5.080 penerima MBG keracunan dari 46 kasus. Lalu, versi Kemenkes, ada 5.207 penerima MBG keracunan dari 60 kasus. Versi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), terdapat 55 kasus dengan 5.320 penerima.
Meski demikian, pemerintah pusat enggan menghentikan program skala nasional ini. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg), Juri Ardiantoro.
“Tidak perlu menghentikan secara total. Tentu ini akan menjadi masukan yang baik buat pemerintah, tapi sampai hari ini MBG akan tetap jalan,” sebutnya di Kantor Kemensetneg, Jakarta Pusat, Rabu (24/9/2025), dilansir dari Tirto.id.
Ia menyebut pemerintah tengah melakukan evaluasi menyeluruh dan sedang mencari solusi dari kasus keracunan yang ditimbulkan program andalan ini.
Namun menurutnya, program tidak bisa dihentikan lantaran anak-anak, sebutnya, memerlukan MBG.
Ia berharap masyarakat tidak serta merta menganggap MBG sebagai program yang buruk akibat kasus-kasus yang terjadi.
“Program ini dibutuhkan oleh anak-anak kita, oleh masyarakat kita sehingga jangan sampai terjadi demoralisasi dalam program ini karena kasus-kasus itu,” tutur mantan Ketua KPU itu.
“Pasti akan kita cari jalan keluar untuk mengatasi kejadian-kejadian yang tidak diharapkan ini,” lanjut Juri.
