Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Filipina dan AS Cicipi Panggung Kompetisi Polytron Superliga Junior 2025

Atlet putri Filipina, Nica Ysabel Gulpany saat bertanding pada hari ketiga Polytron Superliga Junior 2025 di sektor U-17 Putri melawan atlet Gideon Badminton Academy, Dhiva Violya Marante.

KlikFakta.com, KUDUS – Polytron Superliga Junior 2025 ini diikuti oleh sejumlah negara pendatang baru yang siap mencicipi kerasnya persaingan meraih gelar juara.

Di antaranya adalah Filipina dan Amerika Serikat.

Head of Development Philippine Badminton Association, Melvin Nubla mengatakan keikutsertaan negaranya pada Polytron Superliga Junior 2025 merupakan pertama kalinya mereka tampil di turnamen beregu.

“Polytron Superliga Junior 2025 adalah turnamen luar biasa karena memberikan banyak hal positif bagi atlet muda. Berbeda dengan turnamen individu, jika kalah langsung pulang, di turnamen beregu seperti ini setiap pemain memiliki kesempatan banyak bertanding,” ujar dia, Rabu (17/9).

Filipina berpartisipasi dalam dua nomor, yakni U-17 putri dan U-19 putri.

Di sektor U-17 Putri, Filipina yang tergabung di Grup A berjumpa dengan Granular (Thailand), PB Djarum (Indonesia), Gideon Badminton Academy (Indonesia), New Taipei High School (China Taipei), dan Polandia Team.

Hingga hari ketiga turnamen, Filipina harus menelan tiga kali kekalahan beruntun atas PB Djarum, Granular dan Gideon Badminton Academy.

Sementara itu, di sektor U-19 Putri, skuad Mutiara Laut dari Orien ini sudah memetik satu kemenangan atas Tim Polandia usai dua kali menelan kekalahan dari PB Djarum dan Banthongyord Thailand.

Tergabung di Grup A, mereka masih akan menjalani laga melawan PB Mutiara Cardinal Bandung.

“Terus terang, level permainan tim-tim dari Indonesia jauh di atas kami, tetapi kami justru menjadikannya sebagai pelajaran berharga. Indonesia punya gaya main komplet: cepat, lincah, punya strategi, bukan sekadar power. Ini yang ingin kami tiru di Filipina,” kata Melvin.

Tak hanya Filipina, Amerika Serikat pun mengirimkan wakil untuk pertama kalinya bersaing pada Polytron Superliga Junior 2025.

Manager sekaligus Pelatih Global Badminton Academy, Eti Gunawan memanfaatkan turnamen ini sebagai ajang untuk mengetahui level kualitas anak asuhnya saat melawan negara-negara Asia termasuk Indonesia.

“Di Polytron Superliga Junior 2025 para pemain bisa belajar bertanding dengan format beregu yang ketat, mengenal strategi, dan membangun mental juang. Bagi kami, ini adalah simulasi berharga jelang Kejuaraan Dunia Junior di India,” kata Eti.

Pemain junior AS yang memperkuat tim U-19 Putri, Zoey Tan tak ingin melewatkan kesempatan untuk bermain di Polytron Superliga Junior 2025.

“Saya datang ke Indonesia karena ingin mendapatkan pengalaman pertama bertanding di Asia. Di sini levelnya tinggi sekali, terutama tim-tim dari Indonesia dan Thailand,” ujar Zoey.

Skuad Paman Sam memulai start bagus di turnamen ini dengan melibas PB Power Rajawali 4-1, Senin (15/9).

Selanjutnya, pada Kamis (18/9), mereka akan menghadapi Tim Malaysia, disusul dengan melawan tuan rumah yakni PB Djarum pada Jumat (19/9).

Melihat hadirnya negara-negara baru yang memperebutkan gelar juara Polytron Superliga Junior 2025, Technical Advisor Men’s & Women’s Singles PB Djarum, Hendrawan menuturkan pertandingan akan semakin sengit dan kompetitif.

“Jarang ada turnamen beregu di level junior, apalagi untuk kelompok usia belia. Fakta itu membuat Polytron Superliga Junior dengan mudah mendapat perhatian lebih oleh negara-negara yang ingin atletnya menjajal persaingan di turnamen beregu,” ucap Hendrawan.

Hal senada diutarakan atlet muda Indonesia, Jane Maira Faiza, yang saat ini memperkuat PB Djarum U-17 Putri.

Timnya sanggup tampil impresif memenangi tiga pertandingan yang sudah dijalani. Terbaru, mereka tampil perkasa setelah menundukkan New Taipei High School (China Taipei) dengan skor telak 5-0.

“Sejauh ini, kami masih konsisten meraih kemenangan, semoga kami bisa terus mempertahankannya,” ujar Jane.

Share: