Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Tanggapi Persoalan “Guru Honorer” di Rembang dalam Debat Perdana Pilkada Rembang. Begini Respon Kedua Paslon!

Foto: klikfakta/Ahmat Saiful

KlikFakta.com, REMBANG – Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Rembang menyelenggarakan debat perdana dalam Pilkada Rembang 2024.

Debat ini mempertemukan Paslon 01, Vivit-Umam dan Paslon 02, Harno-Hanies. Pada debat kali ini, KPU Kabupaten Rembang mengusung tema debat “Transformasi Pembangunan Daerah Untuk Rembang Lebih Sejahtera”. Sebagaimana dikutip dari kanal youtube KPU Kabupaten Rembang pada Selasa (12/10).

Dalam sesi satu ini, kedua paslon menjawab persoalan guru honorer yang ada di Kabupaten Rembang.

Dalam kesempatan pertama oleh pasangan Harno-Hanies menyatakan keprihatinannya terhadap gaji guru honorer yang diterima per bulan.

“Harmonis (Harno-Hanies) prihatin akan gaji guru yang hanya 250 ribu per bulan yang dikeluhkan oleh para guru. Bahkan ada gaji yang 12 bulan tidak dibayarkan,” ungkap paslon ini.

Harno-Hanies mengungkapkan pihaknya tidak hanya memikirkan pendapatan guru-guru Madin, TPQ dan TK Swasta yang akan dinaikkan. Disamping itu, juga memikirkan tempat-tempat pendidikannya, TK Swasta, TPQ & Madin sangat memprihatinkan.

Sementara itu, Hanies (Cawabup) Paslon 02 menambahkan pandemi Covid-19 lalu menyebabkan gaji huru honorer tak bisa terbayarkan secara penuh. Hal ini, katanya, karena memang kebijakan anggaran.

“Tapi ke depan, di pemerintahan Harmonis kita tetap komitmen dan upayakan full 12 bulan dan tambah anggaran,” janjinya.

Merespon dari Paslon 02, Vivit-Umam selaku Paslon 01 mengungkapkan juga ingin meningkatkan kesejahteraan bagi guru Madin dan TPQ.

“Jadi misi kita salah satunya adalah peningkatan SDM unggul. Itu berkaitan dengan tenaga pendidik kita baik guru honorer maupun guru TPQ ataupun Madin,” katanya.

Mengenai peningkatan kesejahteraan, Vivit menambahkan tentu saja akan ada peningkatan insentif-insentif untuk guru TPQ dan Madin serta guru honorer

“Hak mereka yang biasanya tertunda akan kami laksanakan full sampai 12 bulan,” tegas Vivit.

Vivit juga menegaskan bahwa guru TPQ dan Madin juga punya keluarga. Karenanya mereka akan dampingi peningkatan pendapatan termasuk pendampingan proses-proses UMKM. Kemudian pendampingan guru TPQ dan Madin honorer untuk berwiraswasta sebagai tambahan pendapatan bagi mereka.

Menyikapi hal tersebut, Gus Umam selaku cawabup Paslon 01 menyampaikan juga akan memperhatikan fasilitas belajar para siswa.

“Saya kira juga bukan sekedar peningkatan anggaran bagi guru Madin, yang terpenting adalah bagaimana siswa-siswi Madrasah TPQ, Madrasah Diniyah nyaman dalam proses belajar. Tentu kami berdua juga ingin menambahkan fasilitas belajar-mengajar yang ada di Madrasah Madin, begitu juga Pesantren,” katanya.

Gus Umam menambahkan bahwa belajar yang nyaman akan membuahkan hasil kepada para siswa-siswi di Madrasah TPQ maupun Diniyah.

“Jadi kita bukan fokus pada peningkatan anggaran pada pendidik, tetapi kita juga akan menambah fasilitas belajar-mengajar yaitu adalah pembangunan yang ada di TPQ maupun Madrasah Diniyah,” ungkapnya.

Menanggapi Paslon 01, dalam sesi ini, Gus Hanies menegaskan bahwa hibah yang disampaikan Harno juga untuk alat sekolah dan sebagainya, untuk para santri di Madin dan TPQ.

 

Penulis: Ahmat Saiful

Share: