Pegawai Bank BUMN di Jepara Manipulasi Pengajuan Kredit Hingga Rugikan Negara Ratusan Juta

KlikFakta.com, JEPARA- CSR, seorang pegawai bank BUMN di Kabupaten Jepara menjadi tersangka atas kasus dugaan penyimpangan kredit usaha untuk masyarakat.

Kejaksaan Negeri Jepara menetapkan CSR sebagai tersangka setelah yang bersangkutan menjalani pemeriksaan selama beberapa jam di Lantai 2 Gedung Tindak Pidana Khusus Kejari Jepara, Jalan KH Fauzan No 3.

Tak main-main, kerugian negara akibat CSR mencapai ratusan juta rupiah.

Seiring penetapan tersangka, penyidik juga melakukan penahanan terhadap CSR.

“CSR ditahan di Rutan Jepara selama 20 hari untuk kepentingan penyidikan,” kata Kepala Kejari Jepara RA Dhini Ardhany, Kamis (28/11/2024).

Menurut Dhini, CSR menggunakan modus memanipulasi proses pengajuan kredit untuk masyarakat.

CSR sebagai pegawai bank BUMN menyalahgunakan wewenang untuk menentukan nama-nama yang layak mendapat kucuran kredit usaha untuk masyarakat.

Ia sengaja menyetujui 12 nama calon penerima yang sebenarnya tak layak dikucuri kredit usaha.

Nominal pinjaman untuk 12 penerima itu bervariasi antara Rp 50 juta – Rp 100 juta.

Parahnya lagi, nominal yang dikucurkan tak semuanya diberikan kepada penerima. Namun ada yang masuk kantong pribadi CSR.

“Karena proses awalnya bermasalah akhirnya jadi kredit macet. Penerima tidak mampu membayar kewajibannya hingga akhirnya memunculkan kerugian negara hingga Rp 788.425.237,-,” ujar Kajari Jepara.

Atas perbuatannya, CSR terjerat dengan pasal 2 (primer) dan pasal 3 (subsidair) Juncto pasal 18 UU Tipikor dengan ancaman hukuman minimal 4 tahun dan maksimal 15 tahun penjara.

Terkait potensi adanya tersangka baru, Kajari mengatakan pihaknya masih mengembangkan kasus ini. Lazimnya kasus korupsi tidak bisa dilakukan sendiri namun ada pihak lain yang terlibat.

“Masih kami kembangkan,” tandasnya.

sumber: TribunJateng.com