KlikFakta.com, JEPARA – Pj Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (Purn) Nana Sudjana secara resmi membuka Lokakarya 7 Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) Angkatan X – Panen Hasil Belajar di Halaman Sekretariat Daerah Jepara, Senin, (28/10/2024).
Pembukaan secara resmi ditandai dengan pemotongan pita.
Dalam kesempatan tersebut, Nana mengunjungi sejumlah stan yang menampilkan hasil karya dan inovasi para calon guru penggerak (CGP).
Salah satunya stan dari kelompok pengajar praktik Dewi Arimbi yang menghasilkan karya dari limbah daur ulang.
Maria Ulfa, guru SMK N 3 Jepara yang tergabung dalam kelompok tersebut menjelaskan program “Lihat Sampah Ambil Sampah” yang digerakkan kelompoknya memanfaatkan limbah di sekitar sekolah menjadi karya seni.
Seperti halnya bunga hias dan hiasan dinding.
Menurut Nana, pemanfaatan sampah tersebut dapat membantu pemerintah dan masyarakat guna menjaga kebersihan dan melestarikan lingkungan.
Sementara melansir dari Joglo Jateng Ketua Komunitas Guru Penggerak Kabupaten Jepara, Suraji melalui anggota Guru Penggerak, Eva Istiyani menjelaskan acara ini menjadi ajang pembekalan pengetahuan, keterampilan, serta sikap yang diperlukan para guru menuju agen perubahan dalam dunia pendidikan.
Pameran hasil karya dari CGP angkatan 10 ini, kata dia, merupakan hasil dari guru yang telah menjalani pendidikan selama enam bulan.
“Panen raya ini adalah puncak dari semua kegiatan kami. Setiap kelompok terdiri dari 5-6 anggota CGP,” kata Eva sapaannya.
Lebih lanjut, ia mengatakan panen ini bertujuan agar CGP dapat menunjukkan proses dan praktik baik.
“Kegiatan ini dapat menunjang para guru agar lebih meningkatkan proses kreativitasnya dalam pembelajaran,” ucapnya.
Adapun hasil karya yang dipamerkan mencakup program praktik, baik aksi nyata, inovasi pembelajaran, kurikulum merdeka, proyek kolaboratif, dan studi kasus.
Eva mengatakan, para CGP mengikuti pembelajaran baik secara daring maupun luring. Pembelajaran daring dibimbing oleh fasilitator dari Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Tengah.
Sedangkan, pembelajaran luring dibantu oleh seorang pengajar praktik.
“Ada juga kunjungan bulanan oleh guru praktik ke sekolah-sekolah tempat CGP mengajar yang disebut pendampingan individu,” tambahnya