KlikFakta.com, KUDUS – Hujan yang akhir-akhir ini mulai turun di Kabupaten Kudus membuat beberapa wilayah terdampak kekeringan berangsur-angsur membaik.
Hal ini nampak dari tidak adanya desa yang meminta droping air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus lagi.
“Sejak 8 Oktober 2024, kami tidak lagi melakukan droping air bersih karena empat desa yang terdampak kekeringan tidak mengajukan permintaan. Hal ini, dimungkinkan karena curah hujan juga mulai meningkat,” kata Kasi Kedaruratan BPBD Kudus Ahmad Munaji, Minggu (27/10/2024).
Sebelumnya, BPBD Kudus juga memberikan pinjaman tandon air berkapasitas 5.000 liter di titik-titik strategis untuk memudahkan warga mengambil air bersih sesuai kebutuhan.
Melalui tandon air tersebut, warga tidak perlu lagi menunggu distribusi air bersih dari BPBD datang ke lokasi. Cukup mereka mengambil air dari tandon air yang ada di desa masing-masing.
Tercatat, BPBD Kudus menempatkan 15 tandon air di empat desa terdampak kekeringan.
Di antaranya Desa Kedungdowo, Desa Kalirejo, Desa Glagahwaru, dan Desa Setrokalangan dengan jumlah tandon di masing-masing desa bervariasi.
“Kalaupun warga masih membutuhkan suplai air bersih, maka kami siap mendistribusikan kembali,” ujarnya.
Sumber: ANTARA JATENG