Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Manuver Politik GPK Jepara Berseberangan dengan PPP, Begini Sikap DPC

KlikFakta.com, JEPARA – Manuver politik yang dilakukan badan otonom PPP Jepara, Gerakan Pemuda Kabah (GPK) dua hari lalu berbuntut panjang.

PPP Jepara desak GPK Jepara untuk mencabut dukungannya pada calon Bupati-Wakil Bupati Nuruddin Amin-Mochammad Iqbal (Gus Nung-Iqbal Bejeu).

Ketua DPC PPP Jepara, Masykuri pun memanggil Ketua GPK Jepara, Gus Faruq Fanani pada Senin (23/9/2024) untuk meminta klarifikasi.

IMG 20240923 WA0008 scaled

’’PPP ini mengusung Mawar (Mas Wiwit-Hajar). Bukan mengusung Juara (Gus Nung-Iqbal Bejeu),’’ kata Masykuri.

Masykuri mengaku sangat prihatin ketika mendengar GPK mendeklarasikan dukungan pada Gus Nung-Iqbal Bejeu.

Padahal, GPK sendiri belum melakukan konfirmasi kepada dirinya. Ia pun merasa kecolongan.

’’Saya agak kaget. Tidak konfirmasi, kok tiba-tiba GPK ada di kelompok sebelah,’’ ujar Masykuri.

Dalam klarifikasi itu, Masykuri menanyakan sejumlah hal. Di antaranya, soal dasar sikap manuver tersebut dan adakah kontrak politik antara GPK dan Gus Nung-Iqbal Bejeu.

Menurut Masykuri, sikap GPK itu berdasarkan dawuh atau perintah dari panglima GPK, Gus Muhammad Wafi Maemun atau Gus Wafi, putra almarhum KH Maimoen Zubair, untuk mengawal Gus Nung-Iqbal Bejeu.

Sementara terkait kontrak politik, Gus Faruq memastikan kepada Masykuri bahwa GPK tak memiliki kontrak apapun dengan Gus Nung-Iqbal Bejeu.

Kendati demikian, karena PPP sudah mengusung Wiwit – Hajar, maka secara struktural Masykuri meminta GPK mencabut dukungan terhadap Gus Nung-Iqbal Bejeu.

’’Sikap DPC PPP, kami minta GPK harus mencabut dukungan kepada Juara,’’ tegas Masykuri.

Bahkan, Masykuri mengancam akan memecat Gus Faruq dari jabatannya sebagai ketua GPK Jepara. Sikap ini sebagai peringatan keras kepada GPK.

Kendati demikian, Masykuri tak bisa menghalangi sikap pribadi Gus Faruq dan anggota GPK dalam mengambil langkah politik.

Untuk itu, pihaknya meminta agar, ketika Gus Faruq masih tetap mendukung dan mengampanyekan Gus Nung-Iqbal Bejeu, pihaknya tidak boleh menggunakan atribut GPK atau PPP.

’’Kalau pakai atribut PPP atau GPK, kita langsung (kami tindak tegas). Kalau non atribut, silahkan. Itu hak mereka pribadi,’’ tegas Masykuri.

Menanggapi hal itu, Gus Faruq menerima peringatan keras dari Masykuri tersebut. Kendati demikian, selama ini arah gerakan GPK selama ini adalah sesuai dengan perintah Gus Wafi.

’’Dari awal, di organisasi kami (GPK), panglima kami adalah Gus Wafi,’’ tegas Gus Faruq.

Gus Faruq menyatakan tak mempermasalahkan ancaman Masykuri. Namun secara pribadi, Gus Faruq tetap mempertahankan sikapnya mendukung Gus Nung-Iqbal Bejeu.

Pihaknya juga berkomitmen untuk tidak menggunakan atribut GPK maupun PPP dalam gerakan-gerakannya selama memenangkan pasangan tersebut.

’’Saya tetap berpegang pada dawuh Gus Wafi. Saya tetap sami’na wa’atha’na dengan panglima kami. Apapun konsekuensinya,’’ tandas Gus Faruq.

Gus Faruq menambahkan, jumlah anggota GPK di Kabupaten Jepara sebanyak 600 orang.

Seluruhnya bergerak atas dawuh dari Gus Wafi. Selama ini, pasukannya menjalankan dawuh-dawuh Gus Wafi tanpa memikirkan materi atau apapun.

’’Kalau Gus Wafi sudah dawuh, tanpa banyak pertimbangan, kami pasti bergerak,’’ pungkas Gus Faruq. (Ariez)

Share: