KlikFakta.com, JEPARA – Tiga Disdukcapil Kabupaten yakni Cilacap, Kendal, dan Batang berkunjung ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Jepara pada Kamis (19/9/24).
Tiga Disdukcapil kabupaten ini hadir dipimpin langsung oleh kepala dinas masing-masing.
Yakni Annisa Fabriana dari Cilacap, Ratna Mustikaningsih dari Kendal dan Yarsono dari Batang.
Kunjungan diterima Kepala Disdukcapil Jepara Abdul Syukur, beserta para pejabat Disdukcapil Jepara di Ruang Rapat Disdukcapil.
Abdul Syukur menjelaskan, Kios Adminduk bertujuan untuk memberi pelayanan administrasi kependudukan di desa. Terutama menyediakan akses bagi masyarakat yang tidak terlalu paham dengan teknologi.
“Warga yang gaptek (gagap teknologi, red.) pelayanan online, tidak punya ponsel atau komputer yang mendukung pelayanan daring dan warga yang tinggal di daerah, tidak terlayani sinyal internet bisa dibantu admin Kios Adminduk di desa. Mereka cukup ke kantor desa membawa berkas persyaratan, petugas yang memproses ke Disdukcapil. Setelah dokumen jadi, warga tinggal mengambil di balai desa,” jelasnya, Kamis (19/9/24).
Menurutnya, Kios Adminduk lebih memudahkan masyarakat. Lantaran verifikasi berkas dari awal sudah dilakukan petugas di desa.
Dari semula proses administrasi menelan waktu sepekan. Kini menjadi maksimal 3 hari kerja.
Dengan verifikasi tersebut, berkas sudah lengkap dan benar sehingga verifikasi selanjutnya menjadi lebih mudah.
Sementara itu, Kepala Disdukcapil Cilacap Annisa Fabriana sekaligus sebagai ketua rombongan mengungkapkan, kehadirannya ke Disdukcapil Jepara untuk memahami bagaimana proses mendirikan Adminduk.
Pasalnya, ketiga kabupaten itu berencana akan memberikan pelayanan sampai di desa namun terkendala permasalahan teknis.
“Meskipun permasalahan yang dihadapi tiap daerah berbeda-beda, kami perlu belajar dari Jepara. Sehingga nantinya pelayanan adminduk di desa semakin baik,” ungkapnya.
Lebih lanjut, pelajaran dari Disdukcapil Jepara akan ditindaklanjuti serta diterapkan ke dalam program masing-masing Disdukcapil.
“Luas wilayah, jumlah SDM dan karakter masyarakat tiap daerah berbeda beda. Sehingga, dengan masukan dari kabupaten-kabupaten yang sudah menerapkan pelayanan sampai desa harapannya menjadi lebih baik,” harapnya. (ADV)