Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Siswa SMK Walisongo Jepara Gelar Salat Gaib untuk Kecelakaan Maut Subang

Siswa dan guru menunaikan salat dhuha di area lapangan SMK Walisongo, pada Rabu, 15 Mei 2024

KlikFakta.com, JEPARA – Para siswa dan guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Walisongo, Pecangaan, Jepara, melakukan salat gaib dan doa bersama untuk kecelakaan maut di Subang, Jawa Barat dan banjir bandang Sumatera Barat.

Siswa dan guru menunaikan salat dhuha di area lapangan SMK Walisongo, pada Rabu, 15 Mei 2024.

Kepala SMK Walisongo, Irbab Aulia Amri, menerangkan salat gaib dilakukan sebagai bentuk empati dari para warga sekolah atas kejadian kecelakaan maut yang menimpa rombongan SMK Lingga Kencana, Depok. Selain itu salat gaib dilakukan untuk korban banjir bandang Sumatera Barat.

“Salat gaib dilakukan sebagai aksi peduli kepada korban banjir bandang di Sumatera Barat dan kecelakaan SMK Depok di Subang. Sebagai sesama muslim harus punya rasa simpati dan solidaritas,” kata dia usai salat gaib.

Dia menyebut, salat gaib menjadi bentuk pembelajaran bersama dan meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama.

“Ini menjadi pembelajaran bersama bagaimana menyiapkan menjadi siswa sesuai harapan bersama. Semoga kegiatan ini bisa memberikan rasa kepedulian mereka yang di Subang dengan kegiatan salat gaib, doa bersama, dan penggalangan dana korban,” katanya.

Usai salat gaib, para siswa turut menggalang dana bantuan untuk korban dan memperoleh dana sekitar 1 juta rupiah.

Nantinya, donasi akan disalurkan melalui Palang Merah Indonesia (PMI) untuk meringankan beban mereka.

“Kita akan kerja sama dengan PMI atau lembaga yang memfasilitasi penyaluran sehingga donasi ini bisa meringankan beban dan membantu,” pungkas dia.

Sementara itu, Rana Nabilatun Nafisah, siswa kelas X, menyebut salat gaib dilakukan untuk mendoakan para korban meninggal atas tragedi kecelakaan maut dan korban banjir bandang.

“Semoga saudara yang meninggal khusnul khatimah dan korban banjir penderitaan sedikit berkurang. Kemudian, penggalangan dan dan donasi ke korban kurang lebih satu juta. Masing-masing siswa menyisihkan uang saku,” terang Rana.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *