KlikFakta.com, KUDUS – Polres Kudus menyiagakan 500 personel untuk mengamankan jalannya Bada Ketupat atau kupatan di Kabupaten Kudus.
Tradisi lebaran ketupat ini berlangsung setiap H+7 Idulfitri atau bertepatan pada Rabu (17/4). Sejumlah daerah di Kabupaten Kudus menyelenggarakan tradisi khas untuk menyambut perayaan ini.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mencatat ada lima tradisi yang akan berlangsung.
Yakni Festival Sewu Kupat di Desa Colo, Kecamatan Dawe; Syawalan Praon di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo; Bulusan di Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo; Kirab Kupatan di Desa Purworejo, Kecamatan Bae; dan Sarwono di Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan.
Bukan hanya mengamankan prosesi tersebut, ratusan personel Polres Kudus juga akan mengantisipasi kemacetan.
“Ratusan personel itu akan kami bagi. Selain pengamanan di lokasi pelaksanaan tradisi juga mengatur arus lalu lintas. Terutama di daerah-daerah yang rawan macet,” ucap Wakapolres Kudus Kompol Satya Adi Nugraha. Sebagaimana dilansir Suara Merdeka Muria.
Daerah rawan macet itu meliputi Desa Colo, Kecamatan Dawe dan Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo yang menyelenggarakan tradisi.
Pihaknya pun bekerja sama dengan instansi terkait untuk pengamanan.
“Kami bekerjasama dengan Dishub, panitia setempat, Dinas Pariwisata serta Satpol PP. Terutama untuk tradisi yang memiliki sjumlah kerawanan seperti di Bulusan yang berada di dekat jalur utama sehingga rawan terjadi kemacetan,” jelasnya.
Satya juga mengimbau agar masyarakat menunda mengadakan keramaian selama bada ketupat. Pasalnya pihaknya kaan memfokuskan pengamanan pada saat perayaan lebaran ketupat.
“Imbauan kami (keramaian, red) tentu bisa dilaksanakan setelah tradisi kupatan saja. Prioritas kami saat ini pada kearifan lokal tradisi kupatan, tingkat lonjakan wisatawan maupun pengamanan arus balik,” sebutnya.
