KlikFakta.com, KUDUS – Pemerintah Kabupaten Kudus berinisiatif memasukkan kerajinan caping kalo dalam pelajaran muatan lokal. Upaya ini untuk melestarikan kerajinan lokal yang saat ini menjadi identitas Kudus.
Dengan menghadirkan pelajaran kerajinan caping kalo, para siswa akan memiliki kesempatan untuk bertemu pembuatnya.
“Apalagi di Kementerian Pendidikan dahulu ada istilah belajar kepada sang maestro. Saya kira ini menarik juga sehingga bisa diinisiasi di Kabupaten Kudus,” kata Pj Bupati Kudus M. Hasan Chabibie, Jumat (26/4/2024). Dilansir ANTARA Jateng.
Menurutnya, kurikulum merdeka cukup fleksibel. Sehingga berpeluang bagi caping kalo untuk masuk dalam pelajaran muatan lokal.
Setidaknya, lanjut Hasan, jika ada seniman langsung ke sekolah para siswa jadi tertarik.
Hasan mengaku belajar seni tak sama dengan belajar di sekolah. Dalam seni, menurutnya harus mau nyantrik atau berguru pada pengrajinnya.
Dalam gelar pameran lukisan potret khazanah budaya dan seni khas Kudus di Pendopo Kudus itu, Hasan mengapresiasi dua pengrajin caping kalo yang siap menularkan ilmunya.
Dua pengrajin itu adalah Rudipah dan Kamto yang sama-sama dari Desa Gulang, Kecamatan Mejobo.
Kamto mengaku ia merupakan generasi keempat dan kemungkinian tidak ada penerusnya lagi. Pasalnya belum ada keluarganya yang ikut menekuni dunianya.
Ia sendiri mengaku sudah pernah mengajarkan pembuatan caping kalo. Namun hingga saat ini belum ada orang yang menguasai.
“Saya juga diundang memberikan pelatihan kepada anggota karang taruna di Desa Gulang, namun hingga saat ini belum ada kelanjutannya. Memang ada yang bisa tetapi hasil anyamannya kurang sempurna karena butuh proses dengan waktu yang tidak singkat. Saya saja belajar sejak usia anak-anak,” jelasnya.
Sumber: ANTARA Jateng