Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Optimis Kudus Nol Stunting di Tahun 2024

acara Komunikasi Informasi dan Edukasi Percepatan Penurunan Stunting bagi para petugas lini lapangan Kabupaten Kudus di Pendapa Kabupaten Kudus, Jumat (23/2)

KlikFakta.com, KUDUS – Pemerintah Kabupaten Kudus optimis bisa mewujudkan Kudus nol persen kasus stunting di tahun 2024.

Hal itu diungkapkan Penjabat (Pj.) Bupati Kudus Muhamad Hasan Chabibie yang diwakili Pelaksana Harian (Plh) Sekda Kudus Revlisianto Subekti dalam acara Komunikasi Informasi dan Edukasi Percepatan Penurunan Stunting bagi para petugas lini lapangan Kabupaten Kudus di Pendapa Kabupaten Kudus, Jumat (23/2).

“Kami bersama OPD terkait telah berupaya untuk terus menurunkan angka stunting hingga nol persen,” ucapnya.

Data elektronik – Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) mengungkapkan angka stunting di Kabupaten Kudus per tahun 2023 mencapai 3,69 persen.

Melihat hal ini, Revlisianto optimis angka stunting di Kudus turun hingga nol kasus di tahun ini.

Terlebih, petugas lini lapangan yang terdiri dari Tim Pendamping Keluarga (TPK), bidan desa, TP PKK, Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) sudah bekerja maksimal.

“Tahun lalu, angka stunting di Kudus hanya 3,69 persen. Tahun ini, saya yakin dengan upaya teman-teman petugas lini lapangan, angka stunting di Kudus nol persen,” ungkapnya.

Pemkab Kudus juga menggandeng stakeholder terkait seperti pengusaha untuk ikut bergotong-royong menurunkan stunting.

Kepala BKKBN RI dr. Hasto Wardoyo mengapresiasi petugas lini lapangan Kabupaten Kudus yang telah memahami pencegahan kasus stunting sejak dini.

Menurutnya, upaya pencegahan stunting mulai dari saat calon pengantin sampai saat mempersiapkan kehamilan.

“Pencegahan stunting dimulai dari calon pengantin, agar anak yang lahir terhindar dari stunting,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Hasto menjelaskan Biaya Operasional Keluarga Berencana (BOKB) Kabupaten Kudus pada 2024 mencapai sekitar Rp7 miliar.

Melihat angka ini, besar harapan realisasi penurunan angka kasus stunting lebih baik dari tahun lalu.

“Kalau BOKB mulai direalisasikan sejak awal tahun, saya yakin percepatan penurunan angka stunting makin maksimal,” terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, BKKBN RI juga menyerahkan bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada 10 balita. Makanan tambahan berupa bahan makanan tinggi protein.

Tak hanya Kepala BKKBN RI, hadir pula perwakilan BKKBN Jateng, Eka Sulistia Ediningsih.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *