KlikFakta.com, JEPARA – Tak lengkap rasanya merayakan Hari Raya Imlek tanpa adanya suguhan kue keranjang. Sudah menjadi barang wajib yang juga dibagikan kepada sanak saudara. Tak terkecuali bagi umat Konghucu di Kabupaten Jepara.
Beberapa masyarakat Jepara pun menyediakan kue keranjang untuk dijual, salah satunya Tri Susilowati (78), asal Desa Welahan, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara.
Ia menjadi penjual musiman kue keranjang, pasalnya ia hanya membuat saat ada pesanan saja.
“Pesanan ya dari saudara-saudara. Orang-orang sini aja,” kata dia.
Tri mulai kebanjiran pesanan sekitar akhir bulan Januari 2024. Ia menjual dengan sistem kiloan, bukan dihargai perbungkusnya.
“Rata-rata pada pesan 10-20 Kg. Pada dibagikan ke saudara-saudara atau tetangga gitu,” ungkap dia.
Setiap kilogramnya dipatok harga Rp30 ribu. Setiap 1 kilonya bisa berisi 4 kue keranjang.
“Sehari paling habis 1 kuintal bahan baku. Tapi ya tidak tentu, karena kan sesuai pesanan,” katanya.
Tri dibantu oleh satu pekerjanya untuk membuat kue keranjang. Ia menyebut, untuk membuat kue keranjang, perlu menyiapkan bahan-bahan seperti tepung ketan, gula putih, dan sedikit gula merah lalu diuleni.
Perbandingan adonan yakni 1:1 dengan 5 Kg gula dicampur 5 kg tepung ketan. Kue keranjang buatannya tak memiliki rasa namun diberi gula merah atau pewarna makanan untuk terlihat lebih menarik.
“Setelah diuleni lalu dikukus selama 7 jam dengan cetakan,” ungkapnya.
Cetakan kue keranjang umumnya menggunakan bahan bambu. Namun Tri menggantinya dengan cetakan besi karena lebih tahan lama.
Meski tak memakai keranjang bambu, tak mengurangi esensi dan kekhasan dari kue keranjang.
Biasanya, pekerja mulai membuat kue keranjang sejak jam 6 pagi dan matang jam 4 sore.
Tri mengaku baru 3 tahun menekuni usaha musiman kue keranjang. Sebelumnya, neneknya yang berjualan kue keranjang untuk perayaan Imlek.
Nice