Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Sedia Payung! Jawa Tengah Masuk Musim Hujan November Ini

rain outside the windows of the villa. tropics

KlikFakta.com – Masyarakat di sebagian wilayah Jawa Tengah sudah harus sedia payung. Pasalnya beberapa wilayah sudah mulai masuk musim hujan.

“Jateng sudah musim hujan. Beberapa daerah pada dasarian (10 hari) ketiga bulan Oktober curah hujan sudah 51 mm selama 10 hari. Itu indikasi masuk musim hujan,” kata Kasi Data dan Informasi BMKG Kelas I Semarang, Iis Widya Harmoko pada Selasa (7/11/2023).

Ia menjelaskan yang sudah masuk musim hujan yaitu wilayah pegunungan terutama di lereng Gunung Slamet.

“Sudah masuk musim hujan di sekitar Gunung Slamet, ada Banjarnegara, Wonosobo perbatasan. Dataran tinggi di Temanggung, Kendal, Pemalang, Pekalongan, Purbalingga, Banyumas dan Tegal itu dataran tingginya yang terindikasi masuk musim hujan. Curah hujan sudah di atas 50 mm,” jelasnya.

Iis menambahkan, karena masuknya musim hujan sedikit bergeser, puncak musim hujan juga diprakirakan bergeser ke bulan Januari-Februari 2024.

“Musim hujan molor dua hingga tiga dasarian. Puncaknya kita prediksi di bulan Januari dan Februari. Ada beberapa spot (puncak musim hujan) Januari. Puncaknya Februari,” ujar Iis.

Sementara itu, Kordinator Informasi dan Observasi Stasiun BMKG Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Giyarto mengungkapkan fenomena El Nino membuat curah hujan berkurang.

“Curah hujan berkurang ini memberikan implikasi kepada haru hujan yang tidak sebanyak pada normalnya yang menyebabkan awan konvektif,” katanya.

Kondisi ini, lanjutnya, berpotensi menyebabkan cuaca ekstrem tang lebih besar seperti sambaran petir, hujan es, puting beliung, dan hujan angin.

“Juga ada potensi banjir bandang dan tanah longsor. Kita tahu ketika musim kemarau yang kering rongga tanah cukup lebar. Ketika ada hujan yang cukup besar dalam satu hari bisa menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor,” katanya.

Sumber: Detikcom, Kompas.com

Share: