Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Sambaran Petir Wilayah Jateng Mulai Meningkat, Ini Himbauan BMKG

rain outside the windows of the villa. tropics

KlikFakta.com – Pergantian musim yang mulai menyambut wilayah Jawa Tengah menyebabkan meningkatnya sambaran petir.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika (Stageof) Banjanegara mengimbau masyarakat untuk waspada.

“Saat pancaroba, peralihan dari musim kemarau menuju musim hujan ditandai dengan aktivitas-aktivitas petir,” kata Kepala Stageof Banjanegara Hery Susanto Wibowo.

Berdasarkan pengamatan Stagef Banjanegara, kata Hery, peningkatan sambaran petir di Jawa Tengah mulai terjadi pada pekan pertama Oktober.

Khususnya di wilayah pegunugan tengah Jateng yang aktivitas sambaran petir masuk kategori sedang hingga sangat tinggi.

Wilayah dengan sambaran petirnya masuk kategori sangat tinggi di Jateng pun semakin bertambah luas sampai akhir Oktober. Perluasan ini sampai Jateng selatan dan sebagian pantura barat Jateng.

Dia memperkirakan puncak sambaran petir saat pancaroba di Jawa Tengah terjadi sekitar November sampai Desember.

“Untuk periode November dan Desember, frekuensi kejadian petir di Jawa Tengah meningkat. Hal ini karena adanya peralihan musim,” kata Hery.

Saat pergantian musim, lanjutnya, terjadi pembentukan awan Cumolonimbus (Cb) yang disertai petir dan angin kencang.

Karena itu ia mengimbau masyarakat waspada potensi angin puting beliung di peralihan musim.

“Yang perlu menjadi perhatian dari masyarakat adalah pada masa peralihan karena merupakan puncak dari sambaran petir,” terang Hery.

Hery pun mengimbau masyarakat memantau prakiraan cuaca harian dari BMKG jika mau bepergian atau melakukan aktibitas luar ruangan.

Lalu, jika mendengar suara petir di tempat terbuka, segera cari tempat berlindung yang aman dan tertutup. Juga tidak berdiri dekat taing listrik atau pohon dan jangan berada di dekat kolam renang.

“Selain itu, jangan mengendarai motor maupun sepeda saat terjadi hujan disertai petir, serta jangan berkerumun ketika berteduh di luar ruangan,” ungkapnya.

Sumber: Jawapos

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *