Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

SMP 2 Kaliwungu Dianggap Acuh Dugaan Kasus Perundungan

SMP 2 Kaliwungu Kudus

KlikFakta.com, KUDUS – SMP 2 Kaliwungu menyatakan akan segera membentuk duta bullying atau perundungan. Duta bullying ini rencananya akan dipilih dari dua siswa di masing-masing kelas.

Kepala Sekolah SMP 2 Kaliwungu, Fitriani mengatakan, peran duta bullying ini yaitu untuk memerangi perundungan. Mereka bertugas untuk membantu dan membina teman-temannya agar tidak terlibat dalam perundungan.

“Biar kalau ada masalah di kelas itu duta bullying bisa membantu teman-temannya. Projek Duta Bullying ini nanti temanya bangunlah jiwa dan raga,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, SMP 2 Kaliwungu dianggap tidak mengambil tindakan terhadap dugaan kasus perundungan yang ada di sekolah. Namun, Fitriani dengan tegas menyatakan bahwa anggapan itu tidak benar.

“Sekolah tidak diam saja, kami langsung memberikan pembinaan kepada anak-anak yang terlibat. Bahkan kami juga datang ke rumah sakit dan rumah korban. Orang tua yang terlibat juga semuanya sudah dimediasi oleh sekolah,” bebernya.

Waka Kesiswaan SMP 2 Kaliwungu, Mansur menambahkan, dugaan kasus perundungan berawal saat sejumlah siswa tengah lempar-lemparan lumut di luar kelas, lalu ada sedikit gesekan namun sudah terselesaikan. Setelah itu, insiden tejadi lagi saat salah seorang siswa meminjam buku catatan kepada korban namun tidak diperbolehkan.

Anggota DPRD Kudus, Endang mendatangi langsung kepala sekolah SMP 2 Kaliwungu untuk memastikan dugaan kasus perundungan yang dialami siswanya

”Nah setelah itu terjadi pemukulan satu orang kepada korban. Kalau dikeroyok itu tidak, kalau keroyok itu satu orang dipukuli rame-rame. Tapi itu tidak. Benar ada pemukulan, teman yang lain itu melerai. Jadi itu dua masalah yang beda, masalah lumut, dan masalah pinjam buku,” ungkapnya.

Ia mengatakan, kedua siswa yang terlibat saling pukul sudah saling bersalaman dan memaafkan. Pasalnya, usai kejadian, para siswa langsung dibina di ruang Bimbingan Konseling (BK).

Saat ini, sambung dia, siswa yang menjadi korban perundungan tersebut sudah bersekolah seperti biasa. Siswa yang awalnya sempat terlibat permasalah ini, juga telah berbaur seperti biasanya.

”Jadi sekitar sepekan setelah kejadian itu siswanya sudah masuk lagi. Dan sudah bersekolah seperti biasa sampai saat ini,” ucapnya.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *