Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Targetkan Seluruh SD Terapkan Kurikulum Merdeka

Illustrasi Pelatihan Kurikulum Merdeka bagi guru SD di Kudus

KlikFakta.com, KUDUS – Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus menargetkan untuk Tahun 2024 mendatang, Kurikulum Merdeka akan diterapkan untuk semua kelas jenjang Sekolah Dasar (SD).

Kabid Pendidikan Dasar pada Disdikpora Kudus, Anggun Nugraha menjelaskan, Kurikulum Merdeka saat ini baru diterapkan untuk empat kelas, yakni di kelas 1, 2, 4, dan 5. Sementara untuk kelas 3 dan 6, masih menggunakan Kurikulum 2023 atau K-13.

Untuk mencapai target tersebut, Disdikpora melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kurikulum Merdeka kepada guru di semua SD yang ada di Kudus. Bimtek ini diselenggarakan guna menyelaraskan pemahaman terkait kurikulum tersebut.

“Jadi biar sama persepsinya, apa Kurikulum Merdeka itu, ruhnya itu kan sebenarnya ada di pembelajaran terdeferensiasi,” ujarnya saat meninjau kegiatan Bimtek di Gedung Pusat Belajar Guru (PBG) Kudus, Rabu, 13 September 2023.

Bimtek sendiri dilakukan selama dua hari, dimana semua guru SD di 9 korwil kecamatan. Pelaksanaan dibagi menjadi 3 gelombang, dimana khusus untuk hari ini diikuti oleh guru SD di Korwil Kecamatan Gebog, Kecamatan Jati, dan Kecamatan Bae.

Kabid Pendidikan Dasar pada Disdikpora Kudus, Anggun Nugraha

“Tahun depan, harapan kami semua kelas di SD itu sudah menerapkan Kurikulum Merdeka,” tandasnya.

Lebih lanjut, Anggun menjelaskan, pembelajaran terdeferensiasi sendiri pada dasarnya merupakan pembelajaran yang berfokus pada anak didik. Dimana, masing-masing anak memiliki bakat dan potensi yang berbeda.

“Jadi yang dominan ke akademik harus diperlakukan seperti apa, begitupun dengan siswa yang dominan ke seni, olahraga itu harus diperlakukan seperti apa. Itulah yang kita bekali kepada guru dalam bimtek ini,” tambahnya.

Menurutnya, penguasaan paling penting yang harus dimiliki seorang guru ialah diagnostik awal. Dimana, penguasaan ini difungsikan untuk mengetahui kecenderungan anak. Apabila sudah dikuasai, maka pembelajaran terdeferensiasi akan terlaksana dengan baik.

“Yang guru SMP ini sudah melaksanakan doagnostik awal. Nah ini yang SD kita dorong agar biar sama-sama seperti itu, sehingga pembelajaran terdeferensiasi ini terlaksana dengan baik,” pungkasnya. (JIM/GIAN)

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *