KlikFakta.com – Hingga 8 September 2023 sudah ada 171 titik kejadian kebakaran di Jawa Tengah. Sebanyak 156 kejadian di antaranya merupakan kebakaran lahan.
Lalu 12 kejadian kebakaran hutan dan 3 kebakaran tempat pembuangan akhir (TPA).
Pj Gubernu Jawa Tengah Komjen Pol (Purn) Nana Sudjana pun meminta masyarat waspada terhadap kemungkinan kebakaran.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap kekeringan yang terjadi saat ini, khususnya masyarakat yang ada di pinggir hutan,” katanya setelah menerima penghargaan SPHP di Bali, Jumat (16/9/2023).
“Kita tahu kebakaran bukan faktor alam, tapi faktor manusia. Sehingga perlu kita lakukan terus menerus sosialisasi kepada masyarakat akan bahaya karhutla,” tambahnya.
Pecinta alam, kata Nana, juga harus waspada dan hati-hati saat di wilayah pegunungan. Pasalnya pepohonan yang mengering rentan terbakar. Apalagi jika ada yang memercikkan api atau membuang putung rokok.
“Sebagaimana kita ketahui, ketika terjadi kebakaran hutan dan lahan dapat menyebabkan adanya pencemaran lingkungan yang sangat berbahaya bagi manusia,” imbuh Nana.
Beruntung, Kepala BPBD Jawa Tengah Bergas Catur Sasi Penanggungan menyampaikan dari 171 kejadian kebakaran, 90 persennya bisa tertangani dalam 24 jam.
Meski begitu, ia tetap berpesan pada pihak yang beraktivitas di pegunungan agar tidak sembarangan membuat sumber api.
“Berkaitan dengan pendaki, pengguna lahan di pegunungan diimbau tidak membakar. Ada beberapa pos (pendakian) melarang membuat tungku api,” katanya.
Bergas menjelaskan pemanfaatan teknologi tepat guna juga membantu upaya penanganan kebakaran.
Ia menyebut pihaknya menggunakan air dan sabun untuk mendinginkan suhu lahan yang terbakar. Air sabun tersebut, disemprotkan menggunakan sprayer desinfektan bekas pandemi Covid-19.