Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Klenteng Welahan Dicanangkan sebagai Cagar Budaya, Kini Masuk Tahap Kajian

Klenteng Welahan dicanangkan sebagai cagar budaya (KlikFakta/Nur Ithrotul Fadhilah)

KlikFakta.com, JEPARA – Klenteng Welahan yang disinyalir menjadi klenteng tertua di Indonesia telah dicanangkan menjadi kawasan cagar budaya.

Saat ini telah masuk tahap pengkajian dan penelitian dari tim ahli. Para tim akan menilai apakah klenteng tersebut layak menjadi cagar budaya sesuai dengan UU no 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

Subkor Sejarah dan Kepurbakalaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara Lia Supardianik menerangkan, kajian tentang Klenteng Welahan merupakan upaya pelestarian klenteng.

“Sejarah panjang Klenteng Welahan tidak hanya pengaruh pada Jepara saja tapi meluas. Di welahan juga ada dua Klenteng yang satu dewa langit dan dewa bumi,”

Dua Klenteng tersebur yakni Klenteng Hian Thian Siang Tee dan Klenteng Hok Tek Bio.

Klenteng Welahan sebelumnya sudah mempunyai SK Bupati, namun untuk menjadi cagar budaya perlu kajian dan penelitian dari tim ahli.

Lia mengatakan, yang diteliti, dikaji, dan didokumentasikan dari Klenteng Welahan adalah sejarah, arsitektur, dan nilai-nilai yang terkandung yang didapat dari penelitian lapangan dan wawancara dari narasumber.

“Meski alami perubahan, tapi bisa kita lihat prototipe yang menggambarkan kelnteng awal didirikan,” katanya.

“Dari hasil kajian kita akan mendapatkan hasil yang tidak hanya menceritakan sejarah klenteng welahan. Tetapi di sini yang utama dan terutama nilai-nilai apa yang terkandung dalam Klenteng welahan,” lanjutnya.

Ia menambahkan jika estimasi proses pengajuan Klenteng Welahan sebagai cagar budaya sampai akhir tahun. Sehingga dimungkinkan tahun depan sudah mendapat hasil.

Lia menuturkan jika perawatan Klenteng cukup terawat namun sayang untuk perawatan benda-benda kuno masih perlu perhatian lebih.

Sebagai informasi, Klenteng Welahan menjadi Klenteng yang kerap melaksanakan agenda dan sembhayang dalam berbagai momen. Jemaat pun datang dari berbagai daerah seperti Semarang, Demak, Kudus, dan lain-lain.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *