Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Target Penurunan Stunting Tahun 2024 Terancam Tak Bisa Terwujud

Ilustrasi stunting (Foto: Kemenkeu)

KlikFakta.com – Target penurunan stunting di Indonesia terancam tak bisa terwujud.

Hal itu dikatakan oleh Menteri Perencanaan pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa.

Ia menjelaskan, belanja kementerian/lembaga dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2024 dan arahan Presiden Presiden Joko Widodo meliputi pengendalian inflasi, penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan prevalensi stunting, dan peningkatan investasi.

Kendati demikian, beberapa target RPJMN terancam tak bisa terwujud, antara lain penanganan stunting hingga penurunan tingkat perokok anak.

Ini karena hingga tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia masih di angka 21,6 persen. Sementara target kasus stunting pada 2024 adalah 14 persen.

Dengan demikian, stunting harus turun 3,8 persen per tahunnya mulai tahun ini. Kata Suharso, penurunan ini sulit.

Ia mengungkapkan, sulitnya menurunkan angka stunting sejalan dengan banyaknya bayi di Indonesia yang belum mendapat imunisasi dasar lengkap bayi.

“Imunisasi dasar lengkap itu ada hubungannya secara linier dengan potensi terkena stunting. Jadi, paling tidak bayi-bayi yang bisa memperoleh imunisasi dasar lengkap terhindarnya lebih besar dibanding yang tidak,” jelasnya.

Untuk capaian imunisasi dasar lengkap sendiri masih jauh dari target pada 2024 yang mencapai 90 persen. Pada tahun 2022 imunisasi dasar langkap baru menyentuh angka 63,17 persen.

Pemerintah akan melakukan beberapa strategi penurunan stunting pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2024. Di antaranya pendampingan keluarga oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) di desa, perluasan cakupan penyediaan makanan tambahan ibu hamil kurang energi kronis (PMT Bumil KEK) dan balita kurus.

Sumber: CNBC Indonesia

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *